Jumat, 14 November 2025

Zhao Bingxian 'Warren Buffett China' Kehilangan Saham Senilai Rp1,2 Triliun Gara-gara Bercerai

Setelah 15 tahun, pengadilan Beijing putuskan mantan istri “Buffett-nya China” berhak atas separuh saham perusahaan senilai Rp1,2 triliun

Editor: Eko Sutriyanto
Grid.ID
ILUSTRASI PERCERAIAN - Setelah berproses selama 15 tahun, kasus perceraian di China akhirnya berakhir dengan putusan mengejutkan. Mantan istri taipan farmasi Zhao Bingxian berhak atas separuh saham perusahaan yang mereka bangun bersama yang nilainya mencapai 536 juta yuan, atau sekitar US$75 juta (Rp1,2 triliun) 

Ringkasan Berita:
  • Setelah 15 tahun proses hukum, Pengadilan Beijing memutuskan taipan farmasi China, Zhao Bingxian, wajib membagi dua saham perusahaan dengan mantan istrinya, Lu Juan.
  • Nilai kompensasi mencapai 536 juta yuan atau sekitar Rp1,2 triliun, menjadikannya salah satu perceraian termahal di China.

TRIBUNNEWS.COM, SHANGHAI — Setelah proses hukum yang berlangsung selama 15 tahun, kasus perceraian di China akhirnya berakhir dengan putusan mengejutkan.

Mantan istri taipan farmasi Zhao Bingxian berhak atas separuh saham perusahaan yang mereka bangun bersama yang nilainya mencapai 536 juta yuan, atau sekitar 75 juta dollar (Rp1,2 triliun).

Kasus yang diputuskan awal November 2025 oleh Pengadilan Menengah Rakyat Beijing No. 3 ini langsung menjadi sorotan besar di media sosial Tiongkok.

Apalagi Zhao dikenal luas sebagai Warren Buffett-nya China berkat rekam jejaknya di dunia investasi dan pasar modal.

Dari Pasangan Investor ke Medan Hukum

Zhao dan istrinya, Lu Juan, menikah pada akhir 1980-an setelah berkenalan saat Zhao masih bertugas di Tentara Pembebasan Rakyat.

Lu berasal dari keluarga Shanghai yang memiliki tradisi panjang di dunia investasi  sang kakek dikenal sebagai pemain saham bahkan sebelum berdirinya Republik Rakyat Tiongkok tahun 1949.

Baca juga: Raisa Bicara Soal Perpisahan Saat Sedang Manggung, Curhat Perceraian?

Dengan bimbingan sang kakek, keduanya mulai menekuni perdagangan saham pada awal 1990-an dan meraih sukses besar.

Keberhasilan itu mendorong mereka mendirikan perusahaan investasi Beijing Zhongzheng Wanrong Investment Group, di mana Lu mengelola keuangan sementara Zhao menangani strategi modal dan ekspansi bisnis.

Perusahaan tersebut kemudian berperan penting dalam membantu banyak perusahaan daratan China melantai di bursa saham Hong Kong, Shanghai, dan Shenzhen.

Dinamika di Balik Nama Besar

Popularitas Zhao melesat setelah ia menerbitkan buku tentang operasi modal pada 1997 — salah satu yang pertama di China kala itu — dan menjadi buku terlaris nasional.

Sejak saat itu, media menyematkan julukan “Buffett dari China” kepadanya.

Di kantornya, foto-foto dirinya bersama investor legendaris Amerika itu terpajang berdampingan dengan kutipan-kutipan Buffett.

Zhao diketahui merupakan ketua Shandong Wohua Pharmaceutical, perusahaan publik yang terdaftar di bursa Shenzhen. Wohua merupakan anak usaha dari Zhongzheng Wanrong, sehingga hasil putusan perceraian ini sempat diumumkan dalam laporan resmi perusahaan.

Tuduhan Kekerasan dan Drama Persidangan

Lu mengajukan gugatan cerai pertama kali pada April 2010, dengan alasan mengalami kekerasan dalam rumah tangga berulang kali.

Saat itu, Zhao menguasai 80 persen saham perusahaan, sedangkan Lu memegang sisanya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved