Selasa, 9 September 2025

Seiring Berlanjutnya Konflik di Sudan, SGBV Masih Jadi Ancaman Besar

Seiring berlanjutnya konflik di Sudan, Sexual and Gender-Based Violence (SGBV) atau kekerasan seksual dan berbasis gender masih menjadi ancaman besar.

AFP/-
Seorang wanita menyusuri jalan di Khartoum pada 18 Mei 2023, saat kekerasan antara dua jenderal Sudan yang bersaing terus berlanjut. Lebih dari satu juta lainnya telah tumbang akibat pertempuran antara panglima militer Abdel Fattah al-Burhan dan mantan wakilnya Mohamed Hamdan Daglo, yang memimpin Pasukan Dukungan Cepat paramiliter (RSF). (Photo by AFP) 

Ia seraya menambahkan bahwa stigma tersebut akan menjadi lebih buruk ketika seorang anak dilahirkan dari hasil perkosaan.

Di masa lalu, terdapat mekanisme berbasis komunitas dan jalur rujukan untuk menangani SGBV, namun kini, para korban dibiarkan berjuang sendiri , mengalami kehamilan yang tidak diinginkan, trauma, dan komplikasi parah.

“Tidak ada akses terhadap layanan kekerasan seksual karena tidak ada layanan tersebut [pada awalnya] atau karena stigma sosial,” kata seorang aktivis perempuan Sudan, yang tidak mengungkapkan namanya.

“Semua fasilitas seperti rumah sakit, kantor polisi tempat Anda (dapat) melaporkan [pelanggaran] semuanya terhenti karena konflik dan pertempuran,” Musa melanjutkan.

Baik di luar Sudan atau yang mengungsi di dalam perbatasannya, warga sipil yang berusaha bertahan hidup di tengah kekerasan ini masih berada dalam bahaya SGBV jika tidak ada perlindungan yang diterapkan.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan