Konflik Palestina Vs Israel
Israel akan Ratakan Rafah dalam Sebulan: Netanyahu Ngaku Dapat Dukungan Negara Arab, Cueki BIden
Netanyahu memperkirakan akan ada 26 ribu nyawa hilang saat tentara Israel menyerbu Rafah. IDF punya waktu sekitar sebulan di Rafah untuk habisi Hamas
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Israel akan Ratakan Rafah dalam Sebulan: Netanyahu Ngaku Dapat Dukungan Negara Arab, Langar Garis Merah Biden
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia bermaksud agar tentara Israel (IDF) tetap melaksanakan penyerbuan ke kota Rafah di perbatasan selatan Jalur Gaza.
Tindakan ini akan melanggar apa yang telah disebutkan Presiden AS Joe Biden, sebagai garis merah.
Biden memperingatkan kalau invasi dan serangan tentara Israel ke Rafah akan menjadi semacam red line “garis merah”.
Baca juga: Netanyahu: Jika IDF Tak Serbu Rafah, Berarti Israel Kalah Perang Lawan Hamas
Di tengah tanda-tanda frustrasi yang semakin meningkat terhadap Netanyahu, presiden AS mengatakan kepada MSNBC pada Sabtu (9/3/2024) kalau dia menentang eskalasi konflik ke Rafah.
Dia juga mengaku tidak dapat menerima fakta kalau 30.000 lebih warga Palestina sudah tewas dalam sekitar lima bulan agresi militer Israel di Jalur Gaza.
Bagi Netanyahu, garis merah yang Israel pahami adalah kejadian serangan Banjir Al-Aqsa oleh Hamas pada 7 Oktober 2023 silam.
Ketika ditanya pada hari Minggu apakah pasukan Israel akan bergerak menyerbu Rafah, Netanyahu menjawab:
"Kami akan menyerbu ke sana. Kami tidak akan mundur. Anda tahu, saya punya garis merah. Anda tahu apa itu garis merah, dan tanggal 7 Oktober tidak. terjadi lagi. Tidak akan terjadi lagi."

Mengaku Dapat Dukungan Negara Arab
Tanpa menyebutkan nama mereka secara spesifik, Netanyahu mengaku mendapat dukungan diam-diam dari beberapa pemimpin Arab untuk terus melancarkan serangan terhadap Hamas.
“Mereka memahami hal itu, dan bahkan diam-diam menyetujuinya,” ujarnya dalam wawancara POLITICO.
Netanyahu mengklaim, para pemimpin negara Arab ini mengaku tahu kalau Hamas adalah bagian dari proksi Iran.
“Mereka memahami Hamas adalah bagian dari poros teror Iran,” kata Netanyahu.
Baca juga: Brigade Al-Qassam: Ramadan Bulan Jihad, Israel Tak Akan Pernah Aman

Ratakan Rafah dalam Sebulan
Dia juga memperkirakan pertempuran akan berakhir dalam waktu satu bulan.
“Kami telah menghancurkan tiga perempat batalion pemberantasan terorisme Hamas. Dan kita hampir menyelesaikan bagian terakhir peperangan,” kata Perdana Menteri Israel itu.
Konflik Palestina Vs Israel
Sekelompok Anak-anak Israel Ditolak Masuk Taman Rekreasi di Prancis |
---|
Dunia Bereaksi! PBB Umumkan Gaza Dilanda Kelaparan Parah, Setengah Juta Nyawa Terancam |
---|
Intelijen Bocor! Israel Diduga Gelembungkan Jumlah Korban Hamas di Gaza, IDF Tolak Berkomentar |
---|
Netanyahu Setujui Pendudukan Israel di Kota Gaza dan Gusur Warga Palestina |
---|
Fase Genosida Baru, Israel Luncurkan Operasi Gideon's Chariots, Hamas Balas dengan Batu Daud |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.