VIDEO: Serangan Brutal Bom Cluster Rusia Hancurkan 2 Helikopter Ukraina yang 'Diparkir Sembarangan'

Pilot MiG Ukraina dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.

Kehilangan Banyak Alutsista dan Tentara

Petinggi Rusia sendiri mengklaim Kiev telah kehilangan 245 tentara di wilayah Donetsk selama beberapa hari terakhir.

Kementerian Pertahanan Rusia, Rabu (14/3/2024) memberikan data terbaru mengenai operasi militer khusus di Ukraina.

Kementerian itu dalam sebuah pernyataan, mengungkapkan, militer Ukraina kehilangan sekitar 245 personel, sebuah tank, 3 kendaraan tempur lapis baja, 5 kendaraan bermotor dan sistem rudal permukaan-ke-udara Strela-10.

Dalam serangan balik baterai, pasukan Rusia menghancurkan sistem artileri self-propelled AS-90 Braveheart buatan Inggris, sebuah howitzer D-20, 3 howitzer D-30, sistem artileri bermotor Gvozdika dan depot bahan bakar di arah Donetsk di atas 24 jam terakhir.

Militer Ukraina juga kehilangan 7 tank, 7 kendaraan tempur infanteri Bradley buatan AS, 2 pengangkut personel lapis baja, 4 kendaraan bermotor, satu howitzer M777 buatan AS, 2 howitzer D-20, satu howitzer D-30, dan sistem artileri bermotor Gvozdika. dan senjata artileri self-propelled Nona, jelasnya.

"Pasukan Rusia berhasil menghalau 12 serangan balik tentara Ukraina dan meningkatkan posisi garis depan mereka di daerah Avdeyevka dekat Donetsk selama sehari terakhir," demikian laporan Kemhan Rusia.

Pasukan Rusia juga menghancurkan sistem pertahanan udara Patriot buatan AS di posisi tembak di Wilayah Kharkov dan menyerang tenaga kerja dan peralatan militer Ukraina di 129 wilayah selama 24 jam terakhir, jelasnya.

Secara keseluruhan, Angkatan Bersenjata Rusia telah menghancurkan 577 pesawat tempur Ukraina, 269 helikopter, 15.362 kendaraan udara tak berawak, 485 sistem rudal permukaan-ke-udara, 15.464 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya.

Itu belum termasuk 1.238 peluncur roket ganda, 8.397 senjata artileri lapangan dan mortir serta 19.709 kendaraan bermotor militer khusus sejak dimulainya operasi militer khusus, demikian klaim kementerian Rusia melaporkan.