Kamis, 21 Agustus 2025

Anaknya Derita Sindrom Werewolf, Ibu di Filipina Menyesal Sering Makan Kucing saat Hamil

Ibu asal Filipina menyesal sering makan kucing saat hamil. Anaknya lahir dengan sindrom manusia serigala, meski dokter bilang tidak ada hubungannya.

Daily Mail/Viral Press
Ibu dari Jaren Gamongan, bocah penderita sindrom manusia serigala atau werewolf syndrome 

"Dokter memastikan bahwa kondisi Jaren adalah hipertrikosis yang sangat langka, yang juga disebut 'sindrom manusia serigala' dan hanya mempengaruhi sekitar 'satu dari setiap satu miliar orang'."

Dr Ravelinda Soriano Perez, yang memeriksa Jaren, mengatakan:

“Kami yakin ini adalah kondisi yang diturunkan, namun sangat jarang terjadi."

"Satu dari satu miliar orang dapat memilikinya."

Sang dokter menambahkan bahwa meskipun hipertrikosis belum dapat disembuhkan, perawatan seperti penghilangan bulu dengan laser dapat membantu kondisi tersebut.

"Kami akan mencoba melakukan sepuluh sesi laser dalam empat hingga enam minggu dan kemudian mengamati."

Jaren saat diperiksa Dr Ravelinda Soriano Perez
Jaren saat diperiksa Dr Ravelinda Soriano Perez (Daily Mail/Viral Press)

Alma sekarang memohon bantuan karena setiap sesi akan menghabiskan biaya sebesar 2.500 Peso Filipina (£35) bagi keluarga tersebut.

Dia berkata, "Saya sangat berterima kasih kepada mereka yang telah membantu kami."

"Saya berharap anak saya bisa mendapatkan kesempatan hidup yang lebih baik dengan bantuan Anda."

Baca juga: Derita Sindrom Noah, Pasangan asal Prancis Pelihara 159 Ekor Kucing, tapi Kemudian Ditelantarkan

Apa itu werewolf syndrome atau sindrom manusia serigala?

Menurut American Journal of Clinical Dermatology, hipertrikosis adalah istilah yang digunakan untuk pertumbuhan rambut di bagian tubuh mana pun yang melebihi jumlah yang biasanya terjadi pada orang dengan usia, ras, dan jenis kelamin yang sama.

Ini adalah kondisi yang sangat langka yang dialami pasien sejak lahir atau berkembang di kemudian hari.

Kondisi ini tidak termasuk rambut berlebihan yang disebabkan oleh tingginya kadar hormon pria.

Rambut yang berlebihan dapat menyebabkan rasa malu secara kosmetik, sehingga menimbulkan beban emosional yang signifikan.

Pilihan pengobatan saat ini masih terbatas, dan hasil terapi tidak selalu memuaskan.

Tidak ada satu metode penghilangan bulu yang cocok untuk semua lokasi tubuh atau pasien.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan