Kamis, 9 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pekan Depan PBB Masukkan Israel ke Daftar Hitam Pembantai Anak, IDF Meriang Tak Dapat Suplai Amunisi

Pekan depan PBB memasukkan Israel ke dalam daftar hitam. Segala bentuk kerja sama, perdagangan, bisnis dibekukan. IDF meriang tak dapat senjata

Jordan Times/file
Selain nyawanya terancam oleh serangan brutal Israel, anak-anak Palestina di Gaza juga mengalami kekurangan gizi dan nutrisi karena amat terbatasnya pasokan bahan pangan oleh blokade militer Israel di perbatasan. 

Pekan Depan PBB Masukkan Israel ke Daftar Hitam Pembantai Anak, IDF Meriang Tak Dapat Suplai Amunisi

TRIBUNNEWS.COM - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dilaporkan segera memasukkan negara Israel ke dalam daftar hitam negara yang melakukan pembunuhan terhadap anak-anak terkait perang yang berkecamuk di Gaza.

Indikasi itu dilaporkan channel 13 Israel yang melansir kalau Sekretaris Jenderal PBB , Antonio Guterres, sudah memberi tahu pejabat Tel Aviv kalau entitas negara pendudukan akan diklasifikasikan sebagai negara yang membunuh anak-anak dan dimasukkan dalam “daftar hitam.”

Baca juga: Krisis Tentara Israel Kian Parah, Setengah Batalion Brigade Hashomer Tak Mau Masuk Gaza

Laporan di media tersebut mengulas upaya tak kenal lelah yang dilakukan oleh pemerintah Israel untuk mencegah negara tersebut dimasukkan ke dalam daftar negara-negara yang menyebabkan kerugian pada anak-anak, yang dikenal di media sebagai “Daftar Hitam”.

Daftar ini mencakup pihak-pihak yang terlibat dalam konflik dan melakukan pelanggaran berat terhadap anak.

Menurut laporan itu, Rabu (5/6/2024), Guterres melakukan panggilan telepon dengan seorang pejabat senior di tentara pendudukan Israel (IDF) untuk memberi tahu dia kalau dia telah memutuskan untuk memasukkan entitas tersebut ke dalam daftar hitam PBB tentang negara-negara yang membunuh anak-anak.

Keputusan PBB memasukkan entitas tersebut ke dalam “Daftar Hitam”, jika benar-benar diambil, akan berlaku selama 4 tahun

"Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa memberi tahu para pejabat Israel, bahwa dia akan menandatangani keputusan akhir mengenai hal ini pada minggu depan,” tulis laporan media tersebut.

KRISIS AMUNISI DAN PERSENJATAAN - Tentara Israel dilaporkan mengalami krisis amunisi dan persenjataan memasuki lima bulan lebih perang Gaza melawan Hamas.
KRISIS AMUNISI DAN PERSENJATAAN - Tentara Israel dilaporkan mengalami krisis amunisi dan persenjataan memasuki lima bulan lebih perang Gaza melawan Hamas. (khaberni/HO)

IDF Meriang Tak Dapat Amunisi

Laporan saluran tersebut menyatakan, “deklarasi segera PBB itu menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan pejabat senior di Israel."

Jika benar diputus, maka keputusan memasukkan Israel ke dalam daftar hitam terjadi di tengah serangkaian resolusi internasional yang menentang entitas pendudukan tersebut.

"Ini (daftar hitam) juga memiliki konsekuensi praktis yang dapat membahayakan pasokan senjata ke tentara Israel,” tulis laporan tersebut.

Sebagai informasi, label daftar hitam oleh PBB ke sebuah negara akan berkonsekuensi atas aksi Boikot, Divestasi, dan Saksi (BDS).

Artinya, hubungan kerja sama, bisnis, pedagangan, pariwisata, dan segala yang berkaitan dengan Israel akan dibekukan selama empat tahun untuk kemudian ditinjau kembali.

Aturan ini jelas menjadi pukulan bagi tentara Israel (IDF) yang tengah memerlukan banyak stok amunisi dan persenjataan.

Dari sisi ekonomi, Israel juga bakal terpuruk karena potensi divestasi massal para investor serta larangan wisatawan asing datang akan menyebabkan terpuruknya pendapatan nasional Israel.

Baca juga: Balas Gertakan Tel Aviv, Irlandia Tarik Investasi Jutaan Euro dari 6 Perusahaan Israel

Seorang pria berpakaian badut menghibur anak-anak di sekolah darurat di sebuah kamp pengungsi Palestina di Deir El-Balah, di jalur Gaza tengah pada 27 April 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Photo by AFP)
Seorang pria berpakaian badut menghibur anak-anak di sekolah darurat di sebuah kamp pengungsi Palestina di Deir El-Balah, di jalur Gaza tengah pada 27 April 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Photo by AFP) (AFP/-)

Gunakan Segala Cara Untuk Menggagalkan

Laporan tersebut juga menyoroti pada “persiapan Israel" untuk menggagakan keputusan yang akan datang dari PBB tersebut.

Media itu, mengutip seorang pejabat Zionis yang mengatakan: “Kami melanjutkan upaya kami untuk mencegah entitas tersebut ditambahkan ke daftar negara-negara kulit hitam yang membunuh anak-anak, namun kemungkinan kesuksesan kita kecil.”

Saluran tersebut juga mengungkapkan "pertimbangan maraton di dalam entitas pendudukan dalam segala upaya untuk menggagalkan dikeluarkannya keputusan dramatis ini dalam beberapa hari, yang akan menyelesaikan masalah apakah entitas tersebut akan dimasukkan ke dalam daftar hitam PBB mengenai negara-negara yang membunuh anak-anak."

Baca juga: 75 Orang Tewas dalam 24 Jam di Gaza Tengah pada Rabu, Israel Menggempur Kamp Pengungsi yang Padat

Warga Palestina memeriksa sekolah PBB yang menampung pengungsi yang terkena pemboman Israel di Nuseirat, di Jalur Gaza tengah, pada 6 Juni 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. - Militer Israel mengatakan pada tanggal 6 Juni bahwa jet tempurnya telah menyerang sebuah sekolah milik PBB yang digunakan oleh militan Palestina di Gaza tengah, dan pihak berwenang di wilayah yang dikelola Hamas melaporkan sedikitnya 27 orang tewas. (Photo by Bashar TALEB / AFP)
Warga Palestina memeriksa sekolah PBB yang menampung pengungsi yang terkena pemboman Israel di Nuseirat, di Jalur Gaza tengah, pada 6 Juni 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. - Militer Israel mengatakan pada tanggal 6 Juni bahwa jet tempurnya telah menyerang sebuah sekolah milik PBB yang digunakan oleh militan Palestina di Gaza tengah, dan pihak berwenang di wilayah yang dikelola Hamas melaporkan sedikitnya 27 orang tewas. (Photo by Bashar TALEB / AFP) (AFP/BASHAR TALEB)

Lansiran itu menambahkan, “Menurut perkiraan yang dikristalisasi dalam diskusi yang berlangsung dalam kerangka Dewan Keamanan Nasional dan tentara, PBB akan menyatakan, untuk pertama kalinya, kalau tentara Israel adalah organisasi yang merugikan dan membunuh anak-anak.

Laporan tersebut menyatakan bahwa Tel Aviv telah mulai mempersiapkan dan merumuskan tanggapannya “kepada PBB sebagai persiapan untuk pengumuman yang akan datang.”

“Daftar Hitam” terutama berfokus pada negara yang terlibat dalam perekrutan anak-anak, eksploitasi seksual terhadap mereka, pembunuhan dan pencacatan terhadap mereka, penyerangan terhadap sekolah atau rumah sakit, dan pelanggaran lainnya.

Baca juga: Sniper IDF Tembak Ibu Palestina Saat Ingin Bawa Jasad Sang Anak yang Sudah Dieksekusi Duluan

Berbagai lembaga internasional hak asasi manusia Human Rights Watch, termasuk Human Rights Watch, sebelumnya telah mengkritik PBB atas apa yang dianggapnya sebagai “sengaja terus mengabaikan memasukkan entitas Israel ke dalam daftar hitam,” mengingat bahwa “mengeluarkan entitas tersebut dari daftar menyebabkan kerugian besar bagi anak-anak Palestina. .”

Meriangnya Israel mengenai pencantumannya dalam “Daftar Hitam” PBB terjadi pada saat tentaranya melakukan pembantaian baru di sekolah UNRWA yang menampung pengungsi di Nuseirat, yang mengakibatkan kematian lebih dari 60 warga sipil, sebagian besar mereka anak-anak dan wanita.

Baca juga: Komandan Batalyon 932 Israel Pembantai Al Zaytoun-Al Shifa: Nuseirat Selesai, Kami Meluncur ke Rafah

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved