Rabu, 13 Agustus 2025

7 Hal tentang Pemilu Prancis yang Berakhir Tanpa Pemenang Mutlak, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

3 aliansi teratas partai politik Prancis tidak ada yang berhasil memenangkan suara mayoritas, apa yang terjadi selanjutnya?

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
via EuroNews
Macron, Melenchon dan Le Pen. 3 aliansi teratas partai politik Prancis tidak ada yang berhasil memenangkan suara mayoritas dalam pemilu legislatif Prancis, apa yang terjadi selanjutnya? 

Namun pertikaian utama antara blok kiri dan Macron adalah reformasi pensiun yang dilakukannya.

Pada tahun 2023, Macron menaikkan usia pensiun negara dari 62 tahun menjadi 64 tahun.

“(Sayap) Kiri dengan keras menentangnya. Mereka mungkin menjadikan ini sebagai syarat untuk bergabung, yang akan ditolak oleh Macron,” kata Rainbow Murray, profesor politik di Queen Mary University of London dan pakar politik Prancis.

Alternatifnya, kelompok sentris dapat membentuk pemerintahan minoritas dengan menyatukan kelompok moderat dari kiri dan kanan dan melakukan kompromi, kata Murray kepada Al Jazeera.

Umumnya, pemilihan legislatif dilakukan setelah pemilihan presiden.

Presiden yang baru terpilih kemudian menunjuk perdana menteri (biasanya pemimpin partai, atau koalisi partai, dengan kursi Majelis terbanyak) yang kemudian akan membentuk pemerintahan baru.

Pemerintahan baru ini terdiri dari Dewan Menteri ditambah menteri dan Sekretaris Negara lainnya.

Setiap pengangkatan menteri harus mendapat persetujuan presiden.

Tetapi kasus kali ini berbeda.

Macron membubarkan majelis rendah parlemen dan mengadakan pemilu lebih awal setelah partainya dikalahkan oleh sayap kanan dalam pemilu Eropa (UE) pada 9 Juni lalu.

Baca juga: Partai Macron Kalah Telak, Prancis Bakal Berubah Haluan

“Saya telah memutuskan untuk memberikan lagi pilihan masa depan parlemen kita melalui pemungutan suara. Oleh karena itu saya membubarkan Majelis Nasional."

“Keputusan ini serius dan berat, namun yang terpenting, ini merupakan tindakan kepercayaan… terhadap kapasitas rakyat Prancis untuk membuat pilihan yang tepat bagi diri mereka sendiri dan generasi mendatang,” kata Macron dalam pengumumannya.

3. Bagimana perdana menteri dipilih?

Perdana menteri ditunjuk oleh presiden.

Tidak ada batas waktu tertentu bagi Macron untuk menunjuk perdana menteri baru.

Tetapi Perdana Menteri Gabriel Attal dari partai Renaisans pimpinan Macron mengumumkan bahwa dia akan mundur.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan