Jumat, 5 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Sumpah Yahya Sinwar ke Para Rekan Sepenjaranya di LP Ashkelon Israel Saat Dibebaskan 13 Tahun Silam

Sumpah lantang itu menunjukkan Yahya Sinwar merupakan sosok lemah lembut terhadap para sesama tahanan Palestina, namun tegas terhadap sipir Israel

khaberni/HO
Pemimpin gerakan Hamas, Yahya Sinwar berseru dari jendela mobil saat meninggalkan penjara pendudukan Israel dalam kesepakatan pertukaran pembebasan tahanan Palestina-Israel bertajuk Loyalty of the Free yang terjadi 13 tahun lalu. 

Laporan ini membantah klaim Israel kalau Sinwar terputus dari pasukannya di lapangan, dan mengatakan bahwa pemimpin gerakan tersebut bertemu dengan para pejuang dan meninjau lokasi di mana petempur mereka bentrokan dengan Pasukan Pertahanan Israel.

Selama ini, intelijen, pejabat, dan media-media Israel mengklaim kalau Yahya Sinwar berada di persembunyiannya di bawah tanah.

Israel telah menjadikan pelenyapan Sinwar sebagai elemen kunci dari tujuannya untuk menghancurkan Hamas setelah serangan Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.

Sejak itu, Israel melancarkan perang dan bombardemen buta yang masih berlangsung di Jalur Gaza.

Baca juga: Invasi Rafah Bakal Sia-sia, Eks-Panglima Perang IDF: Kami Gagal Membunuh Al-Deif dan Yahya Sinwar

Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar bersama anggota gerakan militer pembebasan Palestina, menghadiri sebuah parade di Kota Gaza, 30 Mei 2021.
Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar bersama anggota gerakan militer pembebasan Palestina, menghadiri sebuah parade di Kota Gaza, 30 Mei 2021. (Photo credit: Ashraf Amra/Anadolu Agency)

Sinwar Secara Efektif Mengomandoi Pasukan  Lapangan

Para pejabat Israel mengklaim bahwa Sinwar terpaksa bersembunyi di jaringan terowongan Hamas yang luas di bawah Gaza, membuatnya terisolasi dari orang-orang bersenjata kelompok tersebut.

Mereka mengindikasikan dia kemungkinan berada di terowongan di bawah Khan Younis atau Rafah, dikelilingi oleh sandera.

Namun, sumber Hamas mengatakan bahwa Sinwar “secara efektif memimpin gerakan di lapangan,” menurut tinjauan wawancara dengan Al-Araby Al-Jadeed, yang dimuat oleh situs surat kabar berbahasa Inggris New Arab.

Sinwar, kata sumber tersebut, “baru-baru ini memeriksa daerah-daerah yang menjadi saksi bentrokan antara kelompok perlawanan dan tentara pendudukan, dan bertemu dengan beberapa pejuang gerakan tersebut di atas tanah dan bukan di dalam terowongan.”

“Dalam diskusi baru-baru ini antara pimpinan gerakan secara internal dan eksternal, Sinwar memberi pengarahan kepada pimpinan eksternal gerakan tersebut mengenai situasi perlawanan di Jalur Gaza,” dan memberikan informasi terkini mengenai kemampuan tempurnya, kata sumber tersebut.

Sumber tersebut mencatat kalau pertemuan tersebut berlangsung di rumah para pemimpin Hamas.

Para pejabat Israel tidak segera mengomentari laporan tersebut.

Kolase foto Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Ketua sayap politik gerakan Hamas Yahya Sinwar
Kolase foto Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Ketua sayap politik gerakan Hamas Yahya Sinwar (AFP)

Netanyahu Berbohong

Forum yang mewakili keluarga sandera yang diculik dari Israel selama serangan Hamas pada bulan Oktober mengatakan dalam sebuah pernyataan kalau pejabat intelijen mempelajari laporan tersebut dan menemukan bahwa informasi tersebut “dapat diandalkan (dipercaya).”

“Keluarnya Sinwar dari dalam terowongan sementara para sandera mendekam di ruang bawah tanah adalah gambaran kegagalan Israel,” kata forum tersebut.

Ketika berbicara kepada pihak pemerintah Israel, pernyataan tersebut mengatakan “jika para sandera tidak ada dalam pikiran Anda, tidak akan ada penebusan dan tidak ada kemenangan.”

Channel 13 mengutip sumber Hamas yang mengatakan kepada Al-Araby Al-Jadeed bahwa, “Meskipun terjadi perang, Sinwar tidak terlepas dari dunia nyata, namun terus menjalankan tugasnya sebagai pemimpin di lapangan. Wacana bahwa dia dikucilkan di terowongan tidak lebih dari klaim [Perdana Menteri Benjamin] Netanyahu, yang dirancang untuk menyenangkan publik Israel dan sekutunya.”

Baca juga: Hamas Rilis Video Terbaru Tahanan Israel: Kirim Pesan ke Keluarga Sandera, 4 IDF 10 Tahun di Penjara

Cuplikan video yang diterbitkan Brigade Al-Qassam pada Kamis (23/5/2024) mengungkap bahwa Komandan Divisi Gaza Israel, Mayor Jenderal Assaf Hamami, masih hidup dan tidak terbunuh dalam Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023 lalu.
Cuplikan video yang diterbitkan Brigade Al-Qassam pada Kamis (23/5/2024) mengungkap bahwa Komandan Divisi Gaza Israel, Mayor Jenderal Assaf Hamami, masih hidup dan tidak terbunuh dalam Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023 lalu. (X/Telegram/Brigade Al-Qassam)

30 Jenderal Israel Jadi Tahanan Hamas

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan