Sabtu, 23 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pejabat Israel: Kami Tak Akan Menunggu Lampu Hijau dari AS untuk Menyerang Hizbullah di Lebanon

Israel tetap berharap kalau Hizbullah mau mundur dari perbatasan lewat jalur diplomasi. IDF tak mau menunggu lampu hijau AS gempur Lebabanon

Tangkap Layar/RNTV/Photo: Francisco Seco/AP
Tentara Israel (IDF) berpatroli di dekat perbatasan antara wilayah pendudukan Israel (Palestina Utara) dan Lebanon. 

Pejabat Israel: Kami Tak Akan Menunggu Lampu Hijau dari AS untuk Menyerang Hizbullah

 
TRIBUNNEWS.COM - Israel menyatakan tidak akan menunggu lampu hijau dari Amerika Serikat (AS) untuk melakukan operasi militer apa pun yang akan dilakukan pasukan Israel (IDF) untuk mengusir petempur gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon dari perbatasan Israel-Lebanon.

Dalam jumpa pers di Washington, dilansir RNTV, Jumat (26/7/2024), seorang pejabat Israel mengatakan, pihak AS tahu kalau Israel tidak akan menerima kondisi status quo di utara.

Baca juga: Jebakan Terowongan Kembali Rontokkan IDF di Rafah, Senapan Runduk Ghoul Al Qassam Makan Korban Lagi

Hal yang dimaksud kondisi status quo tersebut adalah wilayah dan teritorial pendudukan Israel di perbatasan utara mendapat serangan harian dari Hizbullah yang kian intensif seiring berlarutnya Perang Gaza.

Hizbullah menyatakan, serangan dari para petempurnya ke wilayah pendudukan Israel tidak akan mengendur sebagai bagian dari respons (balasan) atas agresi militer IDF ke kota-kota di Lebanon.

Hizbullah juga akan terus menggempur lokasi-lokasi vital bagi Israel untuk mendukung perjuangan milisi Perlawanan Palestina di Jalur Gaza dalam menghadapi agresi militer IDF yang kini sudah memasuki bulan ke-10 sejak 7 Oktober 2023 silam.  

"Pendudukan Israel berharap bahwa solusi dapat ditemukan melalui diplomasi," kata pejabat itu dilansir RNTV, seraya menambahkan kalau mereka akan ragu untuk mengambil tindakan militer jika solusi diplomasi tersebut tidak dapat dicapai.

Baca juga: IDF Konfirmasi Keaslian Video Hoopoe, Media Israel Merasa Negaranya Ditelanjangi Hizbullah

Cuplikan video berdurasi 9 menit 53 detik yang dirilis Hizbullah pada Selasa (9/7/2024), memperlihatkan pengintaian udara dari pangkalan intelijen, markas besar kepemimpinan, dan kamp militer Israel.
Cuplikan video berdurasi 9 menit 53 detik yang dirilis Hizbullah pada Selasa (9/7/2024), memperlihatkan pengintaian udara dari pangkalan intelijen, markas besar kepemimpinan, dan kamp militer Israel. (X/Telegram/Hizbullah)

Kode Pesan Hoopoe Part 3, Semua yang Terekam Dalam Jangkauan Serangan Hizbullah

Pernyataan Israel tersebut muncul saat Hizbullah kembali mempublikasi video pengintaian terbaru mereka terhadap wilayah dan zona sensitif negara pendudukan tersebut dalam episode Hoopoe Part 3.

Seorang sumber di Perlawanan Lebanon, Hizbullah, mengonfirmasi kepada Al Mayadeen, waktu pengambilan rekaman episode spesial misi Hoopoe part 3 pada Selasa (23/7/2024), ada kaitannya dengan kunjungan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, ke Washington, Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Burung-Burung Hoopoe Bawa Kabar ke Hizbullah yang Bikin Israel Meriang, Situs Sensitif Terpetakan

Sumber itu menegaskan misi Hoopoe part 3 mengandung pesan dengan indikasi yang jelas.

Hizbullah merilis misi Hoopoe part 3 pada Rabu (24/7/2024).

Video berdurasi 8.30 menit itu merekam pangkalan udara militer Israel sangat rinci.

Dari rekaman video itu, terlihat Pangkalan Udara Ramat David, satu-satunya pangkalan udara militer Israel di wilayah utara Palestina yang diduduki yang diincar Hizbullah.

Lokasinya berjarak 46 kilometer dari perbatasan Lebanon.

Video yang diambil oleh pesawat tak berawak Hoopoe, sekali lagi berhasil menghindari sistem pengawasan dan intersepsi Israel, dan ini sudah ketiga kalinya.

Sumber tersebut menjelaskan kepada Al Mayadeen, setelah agresi Israel di pelabuhan Hodeidah di Yaman, pesan yang ingin disampaikan adalah "penekanan pada persatuan garis depan dukungan bagi rakyat Palestina."

Lebih jauh lagi, sumber Perlawanan Islam mengindikasikan ini mungkin pertama kalinya dalam sejarah, di mana wilayah udara pangkalan udara Zionis ditembus pesawat nirawak, bahkan kembali dengan rekaman utuh.

Dalam konteks ini, sumber tersebut menyinggung bagaimana Perlawanan Islam mampu menyesatkan pertahanan udara dan perangkat pemantauan dan pengintaian dan kembali dengan rekaman yang diperlukan dari pangkalan udara.

Cuplikan video berdurasi 9 menit 53 detik yang dirilis Hizbullah pada Selasa (9/7/2024), memperlihatkan pengintaian udara dari pangkalan intelijen, markas besar kepemimpinan, dan kamp militer Israel.
Cuplikan video berdurasi 9 menit 53 detik yang dirilis Hizbullah pada Selasa (9/7/2024), memperlihatkan pengintaian udara dari pangkalan intelijen, markas besar kepemimpinan, dan kamp militer Israel. (X/Telegram/Hizbullah)

Perlawanan Islam Lebanon mampu serang target apapun yang Difilmkan drone

Mengomentari rekaman yang dipamerkan oleh Hizbullah, Media Militer Hizbullah mengonfirmasi "rekaman apapun yang diterima oleh Perlawanan, mereka mampu menyerang, dengan niat yang disengaja pada fase yang sangat penting ini untuk mempermalukan musuh dan mendatangkan rasa malu kepadanya."

Baca juga: Media Israel Komentari Hoopoe Part 3: Hizbullah Membaca Kami seperti Buku Terbuka

Media Militer Hizbullah mengatakan pesan yang ingin disampaikan dari rekaman yang dipublikasikan adalah, "Perlawanan sama sekali tidak takut terhadap musuh dan akan terus mengumpulkan informasi apa pun yang dibutuhkan untuk menghadapi terorisme Israel."

"Dengan rekaman ini, Perlawanan Lebanon telah menunjukkan kemampuannya untuk mencapai titik mana pun yang diinginkannya," jelas sumber itu.

Media Militer mengindikasikan pesawat tak berawak itu berhasil menyusup ke wilayah udara Israel dan kembali secara selamat, menunjukkan ini akan menjadi subjek diskusi dan pertanyaan dalam lembaga militer Israel.

lihat fotoCuplikan video Hoopoe part 3 memperlihatkan daftar target yang diintai Hizbullah di pangkalan udara Ramat David pada Selasa (23/7/2024).
Cuplikan video Hoopoe part 3 memperlihatkan daftar target yang diintai Hizbullah di pangkalan udara Ramat David pada Selasa (23/7/2024).

Sumber tersebut selanjutnya menyinggung pentingnya Pangkalan Udara Ramat David yang difilmkan, menekankan pangkalan itu adalah salah satu pangkalan udara paling penting dalam entitas Israel dan merupakan satu-satunya pangkalan udara militer di utara.

Media Militer mengonfirmasi pihaknya nantinya akan menyebarkan informasi terperinci mengenai pangkalan militer tersebut.

Mengenai pentingnya penerbitan video tersebut, Media Militer menyatakan "Perlawanan mampu mengirim pesawat [ke wilayah udara Israel] meskipun entitas Israel dalam keadaan siaga tinggi, begitu pula peluncur intersepsi dan perangkat pemantauannya."

"Meski begitu, musuh gagal mendeteksinya, apalagi mampu menembak jatuhnya," pungkasnya.

Netanyahu ke Amerika

Netanyahu berpidato di hadapan Kongres Amerika Serikat (AS) pada Rabu.

Dalam kesempatan tersebut, pria berusia 74 tahun itu terus berupaya untuk mencari dukungan untuk Israel di tengah serangan terhadap Jalur Gaza.

Namun, pidato itu tak disambut baik sejumlah pihak, termasuk anggota dewan asal Michigan, Rashida Tlaib.

Tlaib mengangkat plakat kecil bertuliskan "Guilty of Genocide" dan "War Criminal" selama Netanyahu berbicara.

Namun, Netanyahu tidak terkejut.

Tak hanya itu, kedatangan Netanyahu ke Amerika disambut protes atas perang Israel di Gaza.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan