Senin, 1 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Media Iran: Rudal Pembunuh Haniyeh Terbuat dari Bahan Non-Logam, Israel Mau Adu Domba Iran-Hamas

tujuan pembunuhan Ismail Haniyeh tersebut adalah untuk menciptakan keretakan hubungan antara Iran dan “poros perlawanan”

Anadolu Ajansi/IRNA
Penampakan lokasi Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, diserang pada Rabu (31/7/2024), di dekat Kompleks Saadabad, Teheran utara, Iran. 

Saat itu Direktorat Siber Nasional mengimbau para pengguna WhatsApp untuk mengubah pengaturan privasi sehingga tidak menerima panggilan dari nomor tak dikenal.

Di samping itu, mereka diminta memblokir nomor pengirim, melaporkan nomor itu, dan menghindari mengklik tautan yang dikirim dari sumber yang tidak jelas.

Sejak perang di Gaza berkobar, Israel mendapatkan lebih banyak serangan siber.

Menurut Kepala Direktorat Siber Nasional Gaby Portnoy, serangan siber oleh Iran terhadap Israel dan sekutunya makin agresif.

Iran akan menghukum Israel

Wakil Panglima Pasukan Garda Revolusioner Islam Iran (IRGC) Ali Fadav mengatakan negaranya akan membalas serangan Israel.

Sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah meminta Israel untuk "dihukum tegas" karena membuhnuh Haniyeh.

"Perintah Pemimpin Tertinggi perihal hukuman tegas terhadap Israel dan balas dendam atas darah syuhada Ismail Haniyeh sudah jelas dan tegas, dan mereka akan melakukannya dengan cara terbaik yang memungkinkan," ujar Fadavi hari Jumat, dikutip dari Al Jazeera.

Haniyeh tewas dibunuh setelah menghadiri acara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezehkian.

Baca juga: Pakar Israel: Iron Dome Gagal Menghancurkan Satu Pun Rudal Iran

Iran dan proksi-proksinya menuding Israel sebagai pelakunya. Namun, hingga kini Israel belum mengakui ataupun mmebantahnya.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) yang menjadi sekutu dekat Israel mengaku sudah siap membela Israel jika negara Zionis itu nantinya diserang Iran.

"Ketika kami mendengan retorika seperti itu, kami menanggapinya serius," ujar juru bicara Gedung Putih John Kirby.

Sementara itu, Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) pada hari Kamis mengumumkan kedatangan sejumlah jet tempur F-22 di Timur Tengah.

Menurut CENTCOM, jet tempur generasi kelima itu dikerahkan untuk “memitigasi kemungkinan eskalasi regional oleh Iran atau proksinya”.

AS sendiri mengaku tidak mengetahui rencana pembunuhan Haniyeh ataupun terlibat dalam pembunuhan itu.

Di samping itu, AS meminta Israel untuk tidak melakukan “eskalasi” dalam konflik di Timur Tengah itu.

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan