Jumat, 26 September 2025
Deutsche Welle

Teliti Arsip Era Kolonial, Jerman Kembangkan Perangkat AI

Arsip Federal Jerman punya koleksi dokumen penting dari era kolonial. Bagi orang awam, dokumen-dokumen itu sulit dipahami. Kini, kecerdasan…

Deutsche Welle
Teliti Arsip Era Kolonial, Jerman Kembangkan Perangkat AI 

Siapa pun yang ingin melakukan penelitian serius terhadap arsip-arsip Jerman sebelum Perang Dunia II harus punya keterampilan khusus.

Mereka harus bisa membaca bentuk-bentuk tulisan tangan yang kini sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari dalam bahasa Jerman.

Sebut saja Kurrent, bentuk tulisan kursif yang berkembang di akhir era abad pertengahan, serta berbagai bentuk variannya, terutama Sütterlin yang berumur pendek.

Tulisan kursif ini dikembangkan pada tahun 1911 dan diajarkan di sekolah-sekolah Jerman dari tahun 1915 hingga 1941, hingga dilarang oleh Nazi.

Setelah itu, anak-anak sekolah lebih suka mempelajari tulisan tangan yang mirip dengan tulisan kursif bahasa Inggris masa kini.

Penutur bahasa Jerman yang tumbuh bersama jenis tulisan tangan Sütterlin terus menggunakannya hingga periode setelah perang.

Akan tetapi sebagian besar orang Jerman tidak dapat membaca huruf yang ditulis oleh kakek-nenek mereka.

Namun sekarang, program kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dapat melakukannya.

Arsip Federal Jerman, Bundesarchiv, mengembangkan alat baru untuk membantu menguraikan berbagai jenis tulisan yang dapat ditemukan dalam dokumen-dokumen dari era kolonial.

Koleksi penting yang belum tergarap

Dokumen-dokumen dari era ini menarik karena Arsip Federal Jerman memiliki koleksi sekitar 10.000 berkas dari Kantor Kolonial Reich, yang berfungsi sebagai otoritas pusat untuk kebijakan kolonial Kekaisaran Jerman.

Berkas-berkas tersebut "dipilih karena sebagian besar ditulis tangan," kata juru bicara kearsipan, Elmar Kramer, kepada DW. Koleksi ini juga dipilih untuk program percontohan karena berkas-berkas dari Kantor Kolonial Reich telah sepenuhnya didigitalkan dan tidak ada pembatasan apa pun untuk penggunanya, jelas manajer proyek, Inger Banse.

Namun yang terpenting, seperti yang ia tunjukkan, "menerima era kolonial merupakan fokus seluruh masyarakat kita, dan kita dapat memberikan kontribusi yang baik untuk itu dengan koleksi ini."

"Sudah terlalu lama kejahatan era kolonial Jerman menjadi titik buta dalam budaya mengingat kita," kata Komisioner Jerman untuk Kebudayaan dan Media, Claudia Roth.

Ia secara khusus menyambut baik proyek Arsip Federal ini: "Untuk membantu memperkuat pengetahuan tentang bab gelap sejarah Jerman ini. Dengan demikian, proyek ini memberikan kontribusi penting untuk menerima masa lalu."

Genosida pertama abad ke-20

Kolonisasi oleh Kekaisaran Jerman dimulai pada akhir abad ke-19 dan berfokus terutama pada pengambilalihan wilayah dan pendirian koloni di Afrika, Lautan Selatan Pasifik, dan Cina.

Halaman
12
Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan