Senin, 1 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Lawan Netanyahu, Pejabat Keamanan Israel Nyatakan Agresi Militer di Gaza Berakhir: Hamas Menang?

Pejabat keamanan pendudukan Israel mengumumkan kalau operasi militer di Gaza telah “berakhir,”. Hamas masih ada dan aktif melawan.

|
MENAHEM KAHANA / AFP
Tentara Israel dari unit infanteri Golani berjalan keluar dari Jalur Gaza Palestina dekat Kibbutz Ein Hashlosha selama badai pasir setelah operasi di dalam Gaza, 17 Oktober 2007. 

Menurut surat kabar tersebut, “Pejabat Pentagon percaya bahwa Israel belum membuktikan kemampuannya untuk mengamankan wilayah yang dikuasainya di Gaza.”

Para pejabat menekankan bahwa diplomasi (perundingan) adalah satu-satunya cara yang memungkinkan Israel memulangkan para tahanan Israel yang disandera milisi Perlawanan di Jalur Gaza.

Baca juga: Abu Ubaida: Tahanan Israel Ditembak Mati, Pakar Militer: Peringatan, Qassam Mulai Eksekusi Sandera

Dalam beberapa kesempatan, tentara pendudukan mengakui ketidakmungkinan mencapai tujuan utama agresi brutalnya terhadap Jalur Gaza, yaitu menghancurkan Gerakan Perlawanan Hamas,".

Baca juga: Jebakan Terowongan Kembali Rontokkan IDF di Rafah, Senapan Runduk Ghoul Al Qassam Makan Korban Lagi

Juru Bicara Tentara Israel (IDF), Daniel Hagari bahkan menekankan bahwa Hamas adalah sebuah gagasan yang tidak dapat dihancurkan.

“Berbicara tentang penghancuran Hamas seperti membuang abu di mata masyarakat, karena hal itu tertanam di hati masyarakat,” kata Daniel Hagari Juni silam.

Dalam sebuah wawancara dengan Hebrew Channel 13, Hagari juga mengkritik para pemimpin politik Israel yang menyerukan penghapusan gerakan Hamas sebagai syarat 'kemenangan mutlak'.

“Hamas adalah sebuah ide, dan Anda tidak dapat menghancurkan sebuah ide. Tingkat politik (politisi Israel) harus menemukan alternatif terhadapnya, jika tidak maka akan tetap ada,” kata Hagari.

Dia juga menekankan bahwa pasukan IDF “membayar harga yang mahal dalam perang ini.

"Namun kita tidak bisa tinggal diam, tidak semua tahanan dapat dikembalikan dengan cara militer,” tambah Hagari.

Mengapa perundingan Israel dan Hamas Selalu Kandas?

Kedua pihak baik Israel dan Hamas, dalam kejadian berulang, tampaknya telah menyepakati poin-poin utama kesepakatan, tetapi mereka terus berselisih tentang bagaimana kesepakatan itu akan dijalankan.

Sudah 10 bulan perang yang melelahkan di Gaza berlangsung dengan cerita yang sama berulang: Para pejabat mengumumkan bahwa perjanjian gencatan senjata – yang akan menjamin berakhirnya pertempuran, keselamatan warga sipil Palestina, dan pembebasan sandera Israel yang ditahan di Gaza – sudah di depan mata.

Namun, beberapa hari atau beberapa jam kemudian, pihak lain menyatakan bahwa perundingan gencatan senjata telah menemui hambatan dan potensi kesepakatan kembali gagal.

Yang terbaru Jumat (16/8/2024) kemarin saat Hamas menyatakan, kelompok itu menolak persyaratan baru dalam proposal gencatan senjata di Gaza yang disampaikan mediator pimpinan Amerika Serikat (AS).

Hal itu disampaikan Hamas dalam perundingan yang digelar di Qatar selama dua hari. Padahal sebelumnya sudah terbentuk optimisme, gencatan senjata yang akan segera terwujud.

Bersamaan dengan berbagai kegagalan itu biasanya terjadi saling tuding, dari pemerintah Israel maupun dari kelompok Hamas, bahwa pihak seberang menghalangi kesepakatan dengan membuat tuntutan yang tidak masuk akal dan melakukan perubahan pada menit-menit terakhir.

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan