Kamis, 21 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Mulai Was-was Jika Ukraina Menggunakan Senjata Andalannya Rudal ATACMS

Menurut laporan di Wall Street Journal, Rusia tampaknya takut pesawatnya dihancurkan oleh Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS).

Editor: Hasanudin Aco
Angkatan Darat AS
Rudal ATACMS 

TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA -  Ukraina sebenarnya tidak diizinkan menggunakan ATACMS untuk menyerang sasaran yang jauh di wilayah Rusia.

Menurut laporan di Wall Street Journal, Rusia tampaknya takut pesawatnya dihancurkan oleh Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS).

Sistem rudal ini dipasok Amerika Serikat, salah satu senjata paling kuat di Ukraina.

Oleh karena itu pesawat-pesawat Rusia harus memindahkannya keluar dari zona bahaya jangkauan ATACMS.

Sebab rudal ATACMS memiliki jangkauan sekitar 300 km.

Seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya memberikan statistik ini dan kemudian mengutip penilaian intelijen AS.

Penilaian intelijen AS yang baru menemukan bahwa sejak Ukraina mulai menerima ATACMS, Rusia telah melakukan penyesuaian dengan memindahkan 90 persen pesawatnya ke pangkalan militer di luar jangkauan rudal.

"Itu berarti peluncuran ATACMS ke wilayah Rusia akan berdampak minimal untuk saat ini," kata pejabat itu.

Business Insider melaporkan analisis ini diberikan dalam konteks ketidaksepakatan antara Ukraina dan AS mengenai target yang diperbolehkan untuk ditargetkan oleh rudal ATACMS.

Salah satu syarat untuk menerima rudal tersebut adalah Ukraina hanya dapat menggunakannya untuk menyerang sasaran terbatas di wilayah Rusia.

Menurut Politico, AS mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh di dalam wilayah Rusia, tetapi hanya untuk tujuan defensif.

Sebagai tindakan serangan balik terhadap lokasi peluncuran rudal Rusia yang ditujukan ke Ukraina di seberang perbatasan.

“Kebijakan kami [AS] memungkinkan Ukraina melancarkan serangan balasan untuk mempertahankan diri dari serangan Rusia di wilayah perbatasan itu, dan wilayah perbatasan itu mencakup Kursk, dan juga Sumi di dalam negeri Rusia," kata juru bicara Pentagon Sabrina Singh kepada wartawan pada 22 Agustus.

“Jadi mereka [Ukraina] mempertahankan diri dari serangan Rusia di wilayah tersebut.”

"Oleh karena itu, Kiev berulang kali secara terbuka menyerukan agar semua pembatasan dicabut, menurut Business Insider.

Presiden Ukraina Berharap Tak Ada Pembatasan Senjata

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan