Minggu, 17 Agustus 2025

Konflik Suriah

Reaksi Pemimpin Dunia terhadap Runtuhnya Rezim Bashar al-Assad Suriah

Setelah 13 tahun perang yang brutal, lebih dari setengah abad kekuasaan keluarga al-Assad kini telah runtuh. Simak reaksi internasional berikut ini.

tangkap layar ToI/Kredit Foto: AP/Ghaith Alsayed
Seorang pejuang oposisi Suriah merobek lukisan yang menggambarkan Presiden Suriah Bashar Assad dan mendiang ayahnya Hafez Assad di Bandara Internasional Aleppo di Aleppo, Suriah, 2 Desember 2024. - Setelah 13 tahun perang yang brutal, lebih dari setengah abad kekuasaan keluarga al-Assad kini telah runtuh. Simak reaksi internasional berikut ini. 

"Kita akan membutuhkan dukungan masyarakat internasional untuk memastikan bahwa setiap transisi politik bersifat inklusif dan menyeluruh serta memenuhi aspirasi sah rakyat Suriah, dalam segala keberagaman mereka. Kedaulatan, persatuan, kemerdekaan, dan integritas teritorial Suriah harus dipulihkan."

China

Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan mengungkapkjan Beijing memantau dengan seksama perkembangan situasi di Suriah dan berharap agar Suriah kembali stabil sesegera mungkin.

"Pemerintah Tiongkok telah secara aktif membantu warga negara Tiongkok yang ingin meninggalkan Suriah dengan cara yang aman dan tertib, dan telah menjaga kontak dengan … warga negara Tiongkok yang masih berada di Suriah," kata kementerian tersebut.

"Kami mendesak pihak-pihak terkait di Suriah untuk mengambil langkah-langkah praktis guna memastikan keselamatan institusi dan personel Tiongkok di Suriah," imbuhnya.

"Saat ini, Kedutaan Besar Tiongkok di Suriah masih siaga, dan kami akan terus memberikan bantuan penuh kepada warga Tiongkok yang membutuhkan."

Mesir

Mesir telah meminta semua pihak di Suriah untuk menjaga kemampuan negara dan lembaga-lembaga nasional, kata kementerian luar negeri Mesir.

Kementerian luar negeri negara itu mengatakan pihaknya mengikuti situasi dengan sangat hati-hati.

Pihak berwenang menegaskan dukungannya terhadap rakyat Suriah dan kedaulatan serta persatuan negara.

Uni Eropa

"Akhir kediktatoran al-Assad merupakan perkembangan yang positif dan telah lama ditunggu. Hal ini juga menunjukkan kelemahan pendukung al-Assad, Rusia dan Iran," kata diplomat utama Uni Eropa Kaja Kallas dalam sebuah posting di X.

Ia menambahkan bahwa prioritas blok tersebut adalah untuk "memastikan keamanan" di kawasan tersebut dan berjanji untuk bekerja dengan "semua mitra konstruktif" di Suriah dan secara lebih luas di seluruh wilayah tersebut.

"Proses pembangunan kembali Suriah akan berlangsung lama dan rumit dan semua pihak harus siap terlibat secara konstruktif," katanya.

Perancis

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyambut baik jatuhnya "negara barbar" al-Assad di Suriah dan menyampaikan harapan perdamaian kepada rakyat di negara tersebut.

"Negara barbar telah runtuh. Akhirnya," tulis Macron di X.

"Saya memberikan penghormatan kepada rakyat Suriah, atas keberanian dan kesabaran mereka. Di saat ketidakpastian ini, saya sampaikan harapan saya untuk perdamaian, kebebasan, dan persatuan."

Jerman

Kanselir Jerman Olaf Scholz menggambarkan jatuhnya al-Assad sebagai "berita baik" dan mendesak solusi politik untuk menstabilkan negara yang dilanda perang tersebut.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan