Rabu, 27 Agustus 2025

Konflik Suriah

Reaksi Hamas, PA, PIJ, dan Faksi Palestina Lainnya atas Jatuhnya Rezim al-Assad di Suriah

Kelompok-kelompok Palestina, termasuk Hamas dan PA, menyampaikan dukungan untuk rakyat Suriah pasca jatuhnya rezim al-Assad. Apa kata mereka?

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS

"Jihad Islam berharap Suriah akan tetap menjadi pendukung sejati bagi rakyat Palestina dan tujuan mulia mereka, sebagaimana yang selalu terjadi," kata Ziad al-Nakhala, kepala PIJ, dalam sebuah pernyataan.

4. Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP)

Kelompok sayap kiri ini, yang sebelumnya menyuarakan dukungan bagi pemerintah Suriah, tidak membahas jatuhnya al-Assad dalam pernyataan resmi pertamanya setelah pejuang oposisi merebut Damaskus.

Namun, PFLP hanya berfokus pada serangan Israel yang sedang berlangsung di Suriah.

"Agresi Zionis terhadap wilayah Suriah ini membawa dimensi berbahaya yang membutuhkan solidaritas untuk menghadapinya," kata kelompok itu.

"Front tersebut menekankan bahwa serangan udara musuh Zionis terhadap Suriah dan penyerbuannya ke wilayah Suriah merupakan eskalasi berbahaya dalam agresi terhadap rakyat dan negara-negara di kawasan tersebut," imbuhnya.

"Musuh berusaha memanfaatkan fase perubahan internal di Suriah untuk mencapai tujuan agresi baru terhadap Suriah dan rakyatnya."

5. Pasukan Nasional dan Islam Palestina di Damaskus

Koalisi yang mencakup beberapa faksi Palestina menggambarkan penggulingan al-Assad sebagai masalah internal Suriah.

"Pasukan Nasional dan Islam Palestina di Damaskus dengan tulus menantikan hak rakyat Suriah untuk menentukan masa depan mereka dan membangun Suriah yang bersatu dan berdaulat penuh dalam kerangka kebebasan, keadilan, demokrasi, dan kewarganegaraan yang setara tanpa diskriminasi," kata koalisi tersebut.

Ditambahkan pula bahwa mereka berharap Suriah terus memenuhi tugas persaudaraan dan nasionalnya terhadap rakyat Palestina.

Apa yang Terjadi di Suriah? Penjelasan Singkat

Kolase foto Presiden Suriah Bashar Al-Assad dan kelompok Hay'at Tahrir al-Sham (HTS)
Kolase foto Presiden Suriah Bashar Al-Assad dan kelompok Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) (Syrian Presidency/AFP)

Mengutip Hindustan Times, berikut poin-poin penjelasan singkat tentang situasi di Suriah:

Baca juga: Hamas Dukung Pejuang Suriah Tumbangkan Rezim Bashar , Iran Kehilangan Sekutu Dekat

Perang Saudara Suriah dimulai pada tahun 2011 sebagai bagian dari Musim Semi Arab (Revolusi Timur Tengah), yang mengakibatkan jatuhnya berbagai rezim di dunia Arab.

Meskipun Bashar al-Assad awalnya tampak goyah, situasi berubah ketika Rusia dan Iran membantunya mengusir para pemberontak.

Suriah terus dilanda perang saudara sejak saat itu, namun mengalami periode yang relatif tenang dalam beberapa tahun terakhir karena Tentara Suriah dan sekutunya berhasil menahan para pemberontak.

Perang saudara memasuki babak baru ketika pemberontak Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) dan Tentara Pembebasan Suriah berhasil merebut kota Aleppo minggu lalu, sebuah terobosan besar pertama mereka dalam beberapa tahun.

Para pemberontak kemudian melanjutkan pawai mereka ke Damaskus, merebut kota demi kota.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan