Kamis, 28 Agustus 2025

Konflik Suriah

Travis Timmerman, Warga AS yang Dipenjara di Suriah Kini Dibebaskan dan Diterbangkan ke Yordania

Travis Timmerman, warga negara Amerika yang hilang ditemukan di Suriah, dievakuasi oleh militer AS setelah berbulan-bulan di penjara terkenal Assad

X New York Post
Travis Timmerman, warga negara Amerika yang hilang ditemukan di Suriah, dievakuasi oleh militer AS setelah berbulan-bulan di penjara terkenal Assad 

Belum jelas ke mana ia akan pergi selanjutnya.

AP melaporkan bahwa Timmerman berterima kasih kepada orang-orang yang membebaskannya dari penjara.

Namun, ia mengatakan kepada pejabat AS bahwa ia berharap tetap berada di Timur Tengah.

Pencarian Warga AS Lainnya: Austin Tice

Jurnalis Austin Tice dalam foto yang tidak bertanggal.
Jurnalis Austin Tice dalam foto yang tidak bertanggal. (AFP)

Sementara itu, AS masih terus mencari Austin Tice, mantan marinir AS sekaligus jurnalis lepas yang diculik saat meliput berita di dekat ibu kota Damaskus pada Agustus 2012.

Mengutip Al Jazeera, Austin Tice merupakan salah satu reporter AS pertama yang meliput langsung dari lapangan di Suriah.

Ia meliput aksi protes pro-demokrasi "Musim Semi Arab" tahun 2011 yang memicu tindakan keras pemerintah Assad dan akhirnya perang saudara.

Pada hari-hari setelah jatuhnya Assad, video yang mendokumentasikan kondisi di dalam sistem penjara pemerintah dibagikan di media sosial.

Banyak orang juga mendatangi penjara-penjara tersebut, berharap dapat menemukan teman atau anggota keluarga yang hilang.

Penjara Sednaya Disebut sebagai Tempat Penyiksaan

Raed al-Saleh, direktur organisasi Pertahanan Sipil Suriah yang dikenal sebagai White Helmets, menggambarkan kondisi di Penjara Sednaya, salah satu penjara yang dikenal kejam di dekat Damaskus.

Saleh menyebut fasilitas tersebut sebagai "neraka".

Baca juga: Poros Perlawanan Digebuk Israel, Iran: Suriah Bukan Kejutan, Milisi Bakal Ada di Seluruh Kawasan

Tim penyelamat White Helmets telah menyisir fasilitas itu untuk mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia dan membebaskan orang-orang di dalamnya.

Saleh mengatakan kepada Al Jazeera pada Senin bahwa ia yakin eksekusi terjadi setiap hari di dalam tembok penjara.

"Itu adalah rumah pemotongan hewan di mana manusia dibantai dan disiksa," kata al-Saleh.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan