Konflik Palestina Vs Israel
Jawaban Biden Ditanya Wartawan Soal Pujian untuk Trump atas Gencatan Senjata: Apakah Itu Lelucon?
Biden tanggapi pertanyaan wartawan apakah Trump layak mendapatkan pujian atas kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas? Ini jawabannya.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menanggapi pertanyaan wartawan mengenai apakah Presiden terpilih Donald Trump dan timnya layak mendapatkan pujian atas kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas yang dicapai pada Rabu (15/1/2025) lalu.
Ketika ditanya siapa yang seharusnya mendapatkan penghargaan atas kesepakatan tersebut, Biden dengan tegas menanggapi, "Apakah itu lelucon?".
Pemerintahan Biden berupaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama 15 bulan di Gaza.
Biden menyoroti bahwa kesepakatan ini didasarkan pada kerangka yang sama dengan kesepakatan yang dinegosiasikan oleh pemerintahannya pada Mei dan Israel telah berhasil melemahkan Hamas dengan bantuan dari AS.
"Saya tahu kesepakatan ini harus dilaksanakan oleh tim berikutnya, jadi saya meminta tim saya untuk berkoordinasi erat dengan tim yang baru untuk memastikan kita semua berbicara dengan suara yang sama, karena itulah yang dilakukan presiden Amerika," tambahnya.
Saat mengumumkan kesepakatan tersebut dengan Harris di sisinya, Biden mengakui bahwa kesepakatan itu akan dilaksanakan setelah ia meninggalkan jabatannya.
Biden mengungkapkan keyakinannya bahwa Israel dan Hamas akan mencapai fase kedua perjanjian.
"Saya juga ingin mencatat, kesepakatan ini dikembangkan dan dinegosiasikan di bawah pemerintahan saya, tetapi sebagian besar ketentuannya akan dilaksanakan oleh pemerintahan berikutnya,"
"Selama beberapa hari terakhir, kami telah berbicara sebagai satu tim," kata Biden dalam sambutannya dari Gedung Putih.
Sementara itu, Donald Trump secara terbuka merayakan berita tentang kesepakatan tersebut sebelum pernyataan resmi dari Gedung Putih dirilis beberapa jam kemudian.
Presiden terpilih juga mengklaim penghargaan untuk dirinya sendiri.
Baca juga: Gencatan Senjata di Gaza, Hamas: Qassam Ukir Sejarah, Israel Tak Akan Pernah Melihat Kelemahan Kami
Trump menyatakan bahwa kesepakatan tersebut tidak akan terjadi tanpa kemenangannya pada bulan November atas Wakil Presiden Kamala Harris.
Ia juga menekankan bahwa timnya telah bekerja sama dengan tim Trump yang baru.
Trump sendiri akan dilantik pada Senin (20/1/2025).
Utusan khusus Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, bekerja sama erat dengan negosiator Biden untuk mencapai kesepakatan tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.