Sabtu, 20 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Jawaban Biden Ditanya Wartawan Soal Pujian untuk Trump atas Gencatan Senjata: Apakah Itu Lelucon?

Biden tanggapi pertanyaan wartawan apakah Trump layak mendapatkan pujian atas kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas? Ini jawabannya.

|
ROBERTO SCHMIDT / AFP
Presiden AS Joe Biden, bersama Wakil Presiden Kamala Harris (kiri) dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken (kanan), berbicara tentang gencatan senjata Israel-Hamas dan kesepakatan pembebasan sandera di Grand Foyer Gedung Putih pada 15 Januari 2025. Israel dan Hamas pada hari Rabu sepakat untuk melakukan gencatan senjata dan pembebasan sandera yang ditahan di Gaza setelah pertemuan terpisah dengan perdana menteri Qatar, kata seorang sumber yang diberi pengarahan tentang pembicaraan tersebut kepada AFP. Seorang pejabat AS mengonfirmasi kesepakatan tersebut. 

Dalam pernyataannya, Trump menyatakan bahwa Witkoff dan tim keamanan nasionalnya yang baru “akan terus bekerja sama erat dengan Israel dan sekutu kami untuk memastikan Gaza tidak pernah lagi menjadi tempat berlindung bagi teroris.”

Trump memperingatkan bahwa "neraka" akan terjadi di Timur Tengah jika para sandera tidak dibebaskan sebelum ia dilantik pada Senin (20/1/2025).

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berusaha agar Israel dapat melanjutkan pertempuran setelah tahap pertama gencatan senjata.

Namun, Biden bertekad untuk mencegah hal tersebut dan memastikan negosiasi terus berlanjut pada tahap kedua hingga kesepakatan tercapai.

"Pertempuran akan tetap dihentikan selama pembicaraan berlangsung," menurut Biden.

Biden juga mencatat bahwa meskipun masa jabatan pemerintahannya penuh gejolak, ia merasa bahwa saat ia bersiap meninggalkan jabatan, negara-negara sahabat AS berada dalam posisi yang kuat, sementara musuh-musuh AS melemah.

Ia juga menyebutkan peluang nyata untuk masa depan yang lebih baik di Timur Tengah.

“Setelah lebih dari 400 hari berjuang, hari kesuksesan akhirnya tiba,” ujar Biden.

Jumlah Korban Perang Israel-Hamas

Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 46.707 jiwa dan 110.265 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (15/1/2025), menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Selain itu, tercatat 1.147 kematian di wilayah Israel, sebagaimana dilaporkan oleh Anadolu Agency.

Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Operasi ini dilakukan untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan yang terjadi di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada 1948.

Israel mengklaim ada 101 sandera yang hidup atau tewas yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza.

Hal ini terjadi setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan