Konflik Palestina Vs Israel
Reuni Emosional Agam Berger dengan Keluarga, Peluk Ibu dan Ayah Sambil Menangis Tersedu-sedu
Reuni emosional sandera yang dibebaskan Agam Berger dengan orang tuanya di fasilitas IDF di sepanjang perbatasan dengan Gaza pada
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Larangan terhadap badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Israel kini resmi diberlakukan.
Penangguhan UNRWA bakalan sangat berdampak pada upaya penyelamatan nyawa organisasi tersebut di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.
Pada Kamis (30/1/2025), undang-undang yang disahkan pada Oktober melarang UNRWA beroperasi di tanah Israel, termasuk Yerusalem Timur yang diduduki, serta melarang kontak dengan otoritas Israel.
Juru bicara UNRWA, Juliette Touma, menyampaikan kekhawatirannya tentang dampak larangan ini, Al Jazeera melaporkan.
“Jika larangan ini diterapkan dan kami tidak dapat beroperasi di Gaza, gencatan senjata yang mencakup pengiriman pasokan kemanusiaan bagi mereka yang membutuhkan bisa gagal," kata Touma kepada Al Jazeera.
UNRWA sendiri memberikan dukungan kepada para pengungsi Palestina di seluruh Timur Tengah selama lebih dari 70 tahun.
Organisasi ini sering berselisih dengan pejabat Israel mengenai kegiatannya.
Israel menuduh karyawan UNRWA terlibat dalam serangan 7 Oktober, meski tanpa memberikan bukti yang jelas.
Sebelum larangan tersebut mulai berlaku, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Oren Marmorstein, menyatakan bahwa “bantuan kemanusiaan tidak sama dengan UNRWA”.
Dia menyebutkan ada organisasi "alternatif" yang bisa memfasilitasi bantuan ke Jalur Gaza.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.