Konflik Rusia Vs Ukraina
Trump Tanggapi Kekesalan Zelensky yang Tak Diajak Perundingan AS-Rusia: Saya Sangat Kecewa
Setelah Zelensky kesal karena Ukraina tak diajak dalam perundingan Rusia-AS di Arab Saudi, Donald Trump pun memberi tanggapan.
TRIBUNNEWS.COM - Rusia dan Amerika Serikat (AS) melakukan perundingan di Arab Saudi untuk mengakhiri perang Ukraina, Selasa (18/2/2025).
Selain menuju berakhirnya perang di Ukraina, perundingan Rusia-AS juga untuk meningkatkan hubungan diplomatik dan ekonomi mereka.
Hal ini sebagaimana disampaikan diplomat tinggi kedua negara setelah pembicaraan yang mencerminkan perubahan haluan yang luar biasa dalam kebijakan luar negeri AS di bawah Presiden Donald Trump.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam pengecualian negaranya dari pertemuan di Arab Saudi, yang berlangsung lebih dari empat jam.
Setelah Zelensky kesal karena Ukraina tak diajak dalam perundingan, Donald Trump pun memberi tanggapan.
"Saya sangat kecewa, saya dengar mereka kesal karena tidak diberi kursi," kata Trump kepada wartawan saat ditanya apa yang akan dia katakan kepada warga Ukraina yang merasa "dikhianati".
Lalu, untuk menepis kekhawatiran Ukraina tentang pengabaian terhadap perundingan AS-Rusia di Arab Saudi, Trump mengatakan bahwa ia mungkin akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin bulan ini.
"Mungkin saja," kata Trump saat mengakhiri konferensi pers di klubnya Mar-a-Lago di Palm Beach ketika ditanya apakah ia masih berharap bertemu dengan Putin sebelum akhir bulan, dilansir Al Arabiya.
Saat memberi pengarahan kepada wartawan tentang pembicaraan AS-Rusia di Riyadh sebelumnya, Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengatakan kedua pihak tidak menetapkan tanggal untuk pertemuan puncak Trump-Putin untuk membahas Ukraina.
Trump berbicara untuk pertama kalinya sejak delegasi AS menjalin dialog kerja dengan Rusia mengenai Ukraina selama pembicaraan di Riyadh pada hari sebelumnya.
Ia mengatakan bahwa ia "jauh lebih yakin" akan tercapainya kesepakatan setelah perundingan tersebut, seraya menambahkan "perundingan tersebut sangat bagus.
Baca juga: Rusia dan AS Sepakat Perbaiki Hubungan, Mendorong Rusia untuk Menghentikan Perang di Ukraina
Kekhawatiran dari Sekutu
Sementara itu, serangan diplomatik AS baru-baru ini terhadap perang tersebut telah membuat Ukraina dan sekutu utamanya berebut untuk memastikan kursi di meja perundingan di tengah kekhawatiran bahwa Washington dan Moskow dapat terus maju dengan kesepakatan yang tidak menguntungkan mereka.
Ketidakhadiran Kyiv dalam pembicaraan hari Selasa membuat banyak warga Ukraina kesal.
Bahkan, Prancis menyerukan pertemuan darurat negara-negara Uni Eropa dan Inggris pada Senin (17/2/2025) untuk membahas perang tersebut.
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan minggu lalu bahwa keanggotaan NATO untuk Ukraina tidak realistis dan menyarankan Kyiv harus meninggalkan harapan untuk memenangkan kembali seluruh wilayahnya dari Rusia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.