Senin, 1 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Keringat Dingin! Setelah AS Bekukan Bantuan, Kini Uni Eropa Ikut Batal Beri Bantuan

Ukraina kembali gagal mendapatkan bantuan setelah sebelumnya dari AS, kini Uni Eropa juga menangguhkan pengiriman bantuan untuk Kyiv.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti
Tangkap layar X Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer
GAGAL DAPAT BANTUAN – Tangkap layar diambil dari media sosial X Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer pada Senin (3/2/2025), memperlihatkan para pemimpin Eropa yang tengah menghadiri pertemuan di London, Inggris pada Minggu (2/3/2025) untuk membahas rencana negosiasi perdamaian perang Ukraina usai Zelensky terlibat cekcok dengan Presiden AS Donald Trump. Ukraina kini tengah gigit jari setelah Uni Eropa batal beri paket bantuan militer senilai €30 miliar atau setara Rp529 triliun karena Hongaria memveto keputusan tersebut. 

Sementara keputusan mengenai bantuan Ukraina tertunda, para pemimpin Uni Eropa, termasuk Orban, menyetujui inisiatif terpisah untuk meningkatkan anggaran pertahanan Eropa hingga €800 miliar atau setara Rp14 kuadriliun.

Rencana tersebut, yang dikenal sebagai ReArm Europe, diluncurkan awal minggu ini oleh Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, yang mengatakan bahwa ia akan mengajukan proposal hukum dalam dua minggu ke depan.

Hongaria Adakan Referendum

Pemerintah Hongaria akan mengadakan referendum mengenai apakah Ukraina boleh bergabung dengan Uni Eropa atau tidak.

Baca juga: Zelensky: AS dan Ukraina Siap Bertemu, Lanjutkan Pembicaraan Perdamaian Minggu Depan di Arab Saudi

"Saya pikir kita harus menanggapi masalah keanggotaan Ukraina di Uni Eropa dengan serius," kata Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban, dikutip dari TASS.

"Tidak mungkin membuat keputusan yang bertanggung jawab saat ini, dan saya tidak ingin keputusan ini dibuat tanpa sepengetahuan rakyat," lanjutnya.

Sebelumnya, Orban telah berulang kali mengatakan bahwa pada titik ini, keanggotaan Ukraina di UE akan menimbulkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada pertanian dan ekonomi Eropa secara umum.

Selain itu, pemerintah Ukraina gagal menghormati hak-hak minoritas Hongaria di wilayahnya dan melanjutkan tindakannya yang mengancam keamanan energi Hongaria.

Pada saat yang sama, Orban tidak mengesampingkan kemungkinan untuk akhirnya membawa Ukraina ke dalam UE, jika memenuhi semua persyaratan kandidat dan memenuhi semua prasyarat.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan