Selasa, 26 Agustus 2025

Konflik Suriah

Bentrokan Berdarah di Suriah, Pasukan Keamanan Vs Pejuang Pro-Assad

pertempuran sengit pecah antara pasukan keamanan Suriah dan kelompok bersenjata yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad di wilayah pesisir Suriah.

RNTV/TangkapLayar
JAM MALAM SURIAH - Pasukan rezim baru pemerintahan Suriah saat menangani kerusuhan yang terjadi di wilayah-wilayah yang menjadi basis pendukung Presiden terguling, Bashar Al-Assad, Kamis (6/3/2025). Pertempuran sengit pecah antara pasukan keamanan Suriah vs loyalis Presiden Bashar al-Assad di wilayah pesisir Suriah. 

TRIBUNNEWS.COM - Pada Kamis (6/3/2025), pertempuran sengit pecah antara pasukan keamanan Suriah dan kelompok loyalis Presiden Bashar al-Assad di wilayah pesisir Suriah.

Bentrokan ini terjadi di provinsi Latakia dan Tartus, daerah yang dikenal sebagai basis dukungan utama bagi keluarga al-Assad yang berasal dari sekte minoritas Alawite.

Pada Jumat (7/3/2025), kekerasan semakin meluas.

Aksi penyerangan terhadap desa-desa seperti Sheer, Mukhtariyeh dan Haffah yang menewaskan puluhan orang, terutama pria yang dipisahkan dari wanita dan anak-anak di Mukhtariyeh.

Kekerasan ini telah menewaskan lebih dari 130 orang dalam dua hari pertempuran, Al Jazeera melaporkan.

Pemerintah Suriah melalui kantor berita SANA mengonfirmasi kekerasan ini terjadi setelah kelompok yang tidak terorganisir menyerang pasukan keamanan.

Sumber-sumber keamanan di sana berusaha untuk menghentikan pelanggaran lebih lanjut.

Sayangnya upaya ini belum bisa mengendalikan situasi.

Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Suriah, Hasan Abdel-Ghani, kelompok yang mendukung Assad melakukan serangan terorganisir terhadap pos-pos keamanan.

Beberapa serangan berfokus pada wilayah Jableh dan pedesaan sekitar.

Korban tewas dilaporkan oleh kedua belah pihak, terdiri dari pasukan keamanan juga warga sipil.

Baca juga: Ahmad al-Sharaa Kerahkan Kendaraan Lapis Baja Serbu Desa-desa Kelompok Minoritas Alawite Suriah

Pihak berwenang Suriah tidak memberikan angka resmi mengenai jumlah korban tewas.

Akan tetapi menurut laporan dari Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), lebih dari 130 orang telah tewas.

Presiden sementara Suriah Terguncang

Bentrokan ini mengguncang upaya Presiden sementara Suriah, Ahmed al-Sharaa, untuk mengonsolidasikan kekuasaan.

Pemerintah Suriah kini menghadapi tantangan besar, dengan upaya untuk mencabut sanksi internasional dan mengatasi kerusuhan domestik.

Jam Malam

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan