Kamis, 21 Agustus 2025

Ledakan dan Tembakan Iringi Pembajakan Kereta Api oleh Kelompok Militan di Pakistan, 27 Orang Tewas

Kelompok militan dari Tentara Pembebasan Baloch (BLA) melakukan aksi pembajakan terhadap rangkaian kereta api Jafar Express.

Indian Express
KERETA PAKISTAN DIBAJAK - Jaffar Express kereta di Pakistan yang dibajak oleh para teroris mengakibatkan puluhan orang meninggal. Militan bersenjata menyerbu kereta dan menyandera lebih dari 450 penumpang. 

TRIBUNNEWS.COM - Pada Selasa (11/3/2025), kelompok militan dari Tentara Pembebasan Balochistan (BLA) melakukan aksi pembajakan terhadap rangkaian kereta api Jafar Express.

Saat kejadian, kereta sedang melintasi wilayah Balochistan, Pakistan.

Serangan dimulai dengan ledakan bom yang merusak rel kereta, memaksa kereta berhenti di daerah terpencil.

Militan bersenjata kemudian menyerbu kereta dan menyandera lebih dari 450 penumpang.

Dikutip dari Anadolu Agency dan AFP, baku tembak pun terjadi setelah ledakan, yang mengakibatkan sedikitnya tiga orang tewas.

Pasukan keamanan Pakistan, yang juga berada di dalam kereta, terlibat dalam pertempuran dengan militan.

Operasi Keamanan dan Korban Jiwa

Pasukan keamanan Pakistan berhasil membebaskan 155 sandera, termasuk wanita dan anak-anak.

Beberapa penumpang lainnya masih berada dalam cengkeraman militan.

Operasi untuk membebaskan sisa sandera terus berlangsung.

Dalam operasi tersebut, 27 orang tewas, yang semuanya diyakini adalah militan dari BLA.

Baca juga: Donald Trump Ingatkan Warga Amerika Serikat untuk Tak Kunjungi Pakistan

Selain itu, laporan yang belum terkonfirmasi menyebutkan bahwa 10 penumpang, termasuk masinis kereta, tewas dalam penyergapan tersebut.

Pasukan keamanan juga melaporkan bahwa sejumlah militan mengenakan jaket peledak dan bersembunyi di dekat sandera, yang memaksa mereka untuk sangat berhati-hati dalam operasi penyelamatan.

Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa lebih dari 17 orang yang terluka telah dibawa ke rumah sakit terdekat.

Motivasi dan Tuntutan BLA

BLA adalah kelompok separatis yang telah lama berjuang untuk kemerdekaan Balochistan.

Mereka mengklaim telah dipaksa bergabung dengan Pakistan setelah berakhirnya pemerintahan kolonial Inggris pada tahun 1947.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan