Jumat, 22 Agustus 2025

Ledakan dan Tembakan Iringi Pembajakan Kereta Api oleh Kelompok Militan di Pakistan, 27 Orang Tewas

Kelompok militan dari Tentara Pembebasan Baloch (BLA) melakukan aksi pembajakan terhadap rangkaian kereta api Jafar Express.

Indian Express
KERETA PAKISTAN DIBAJAK - Jaffar Express kereta di Pakistan yang dibajak oleh para teroris mengakibatkan puluhan orang meninggal. Militan bersenjata menyerbu kereta dan menyandera lebih dari 450 penumpang. 

TRIBUNNEWS.COM - Pada Selasa (11/3/2025), kelompok militan dari Tentara Pembebasan Balochistan (BLA) melakukan aksi pembajakan terhadap rangkaian kereta api Jafar Express.

Saat kejadian, kereta sedang melintasi wilayah Balochistan, Pakistan.

Serangan dimulai dengan ledakan bom yang merusak rel kereta, memaksa kereta berhenti di daerah terpencil.

Militan bersenjata kemudian menyerbu kereta dan menyandera lebih dari 450 penumpang.

Dikutip dari Anadolu Agency dan AFP, baku tembak pun terjadi setelah ledakan, yang mengakibatkan sedikitnya tiga orang tewas.

Pasukan keamanan Pakistan, yang juga berada di dalam kereta, terlibat dalam pertempuran dengan militan.

Operasi Keamanan dan Korban Jiwa

Pasukan keamanan Pakistan berhasil membebaskan 155 sandera, termasuk wanita dan anak-anak.

Beberapa penumpang lainnya masih berada dalam cengkeraman militan.

Operasi untuk membebaskan sisa sandera terus berlangsung.

Dalam operasi tersebut, 27 orang tewas, yang semuanya diyakini adalah militan dari BLA.

Baca juga: Donald Trump Ingatkan Warga Amerika Serikat untuk Tak Kunjungi Pakistan

Selain itu, laporan yang belum terkonfirmasi menyebutkan bahwa 10 penumpang, termasuk masinis kereta, tewas dalam penyergapan tersebut.

Pasukan keamanan juga melaporkan bahwa sejumlah militan mengenakan jaket peledak dan bersembunyi di dekat sandera, yang memaksa mereka untuk sangat berhati-hati dalam operasi penyelamatan.

Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa lebih dari 17 orang yang terluka telah dibawa ke rumah sakit terdekat.

Motivasi dan Tuntutan BLA

BLA adalah kelompok separatis yang telah lama berjuang untuk kemerdekaan Balochistan.

Mereka mengklaim telah dipaksa bergabung dengan Pakistan setelah berakhirnya pemerintahan kolonial Inggris pada tahun 1947.

Kelompok ini sering kali menargetkan warga dari luar Balochistan, yang dianggap telah mengeksploitasi sumber daya alam daerah tersebut.

BLA mengaku akan menukar sandera dengan "aktivis politik Baloch yang hilang dan anggota BLA yang dipenjara."

Tanggapan Pemerintah Pakistan

Menteri Dalam Negeri Pakistan, Mohsin Naqvi, mengutuk serangan ini.

Ia menyatakan pihak yang menembaki penumpang tak bersalah tidak pantas mendapat konsesi apa pun.

Di sisi lain, otoritas daerah Balochistan telah mengirim pasukan tambahan ke lokasi kejadian untuk mendukung operasi keamanan.

Kesaksian Korban Selamat

Sejumlah korban selamat dari penyanderaan tersebut mengungkapkan betapa mengerikannya pengalaman mereka.

Muhammad Bilal, salah satu korban selamat, mengatakan, "Saya tidak bisa menemukan kata-kata untuk menggambarkan bagaimana kami berhasil melarikan diri. Itu mengerikan."

Setelah berhasil melarikan diri, korban selamat lainnya bersama-sama berjalan berjam-jam melewati pegunungan menuju stasiun Mach, di mana mereka mendapatkan perawatan medis darurat.

Beberapa korban mengungkapkan para militan memeriksa kartu identitas penumpang untuk menargetkan mereka yang berasal dari luar Balochistan.

"Mereka memeriksa kartu identitas dan orang-orang yang berasal dari Punjab dibawa pergi oleh para teroris," kata seorang penumpang.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan