Kamis, 7 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Setujui Gencatan Senjata, Bantuan Militer Kembali Mengalir, Bagaimana Rusia?

Pertemuan para delegasi AS dan Ukraina di Arab Saudi membuahkan hasil. Kini tinggal tunggu Rusia apakah setuju dengan gencatan senjata atau tidak.

|
Kantor Kepresidenan Ukraina
GENCATAN SENJATA - Foto yang diambil dari laman Kantor Kepresidenan Ukraina pada Rabu (12/3/2025) menunjukkan pertemuan antara delegasi Amerika Serikat (AS) dengan Ukraina di Jeddah, Arab Saudi pada Selasa (11/3/2025). Dalam pertemuan tersebut, Ukraina menyetujui proposal AS tentang gencatan senjata selama 30 hari. 

TRIBUNNEWS.COM - Ukraina akhirnya menerima proposal kesepakatan gencatan senjata selama 30 hari dari Amerika Serikat (AS).

Proposal tersebut diutarakan saat para delegasi AS dan Ukraina bertemu di Arab Saudi pada Selasa (11/3/2025) malam waktu setempat.

Dengan disetujuinya proposal gencatan senjata tersebut, AS akan melanjutkan bantuan militernya kepada Ukraina.

Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mengatakan saat ini semua keputusan di tangan Rusia, apakah menerima proposal tersebut atau tidak.

"Harapan kami adalah Rusia akan menjawab 'ya' secepat mungkin, sehingga kami dapat memasuki fase kedua ini, yaitu negosiasi sesungguhnya," kata Rubio, dikutip dari Reuters.

Rubio mengatakan Washington menginginkan kesepakatan penuh dengan Rusia dan Ukraina "sesegera mungkin".

"Setiap hari yang berlalu, perang ini terus berlanjut, orang-orang tewas, orang-orang dibom, orang-orang terluka di kedua sisi konflik ini," katanya.

Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan selama gencatan senjata berlangsung, pihaknya menginginkan tiga poin utama.

Pertama, kata Zelensky, selama gencatan senjata tidak ada rudal, bom atau pesawat nirawak jarak jauh yang memasuki wilayah Ukraina.

Kemudian yang kedua, Zelensky juga mengatakan tidak akan ada serangan dari laut selama gencatan senjata terjadi.

"Diam di udara – artinya tidak ada rudal, bom, atau pesawat nirawak jarak jauh – dan diam di laut," kata Zelensky melalui saluran Telegramnya.

Baca juga: Zelensky: AS Harus Yakinkan Rusia agar Setujui Gencatan Senjata 30 Hari dengan Ukraina

Zelensky juga mengatakan dirinya juga ingin adanya pembebasan tahanan selama masa gencatan senjata berlangsung.

"Langkah-langkah nyata untuk membangun kepercayaan dalam seluruh situasi ini, di mana diplomasi sedang berlangsung, yang berarti, terutama, pembebasan tahanan," tegas Zelensky.

Zelensky pun berharap agar AS dapat segera membujuk Rusia supaya dapat menerima proposal gencatan senjata tersebut.

Ia pun menegaskan Ukraina selalu siap untuk menciptakan perdamaian di kawasan tersebut.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan