Konflik Rusia Vs Ukraina
Ukraina Setujui Gencatan Senjata, Bantuan Militer Kembali Mengalir, Bagaimana Rusia?
Pertemuan para delegasi AS dan Ukraina di Arab Saudi membuahkan hasil. Kini tinggal tunggu Rusia apakah setuju dengan gencatan senjata atau tidak.
Penulis:
Whiesa Daniswara
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Ukraina akhirnya menerima proposal kesepakatan gencatan senjata selama 30 hari dari Amerika Serikat (AS).
Proposal tersebut diutarakan saat para delegasi AS dan Ukraina bertemu di Arab Saudi pada Selasa (11/3/2025) malam waktu setempat.
Dengan disetujuinya proposal gencatan senjata tersebut, AS akan melanjutkan bantuan militernya kepada Ukraina.
Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mengatakan saat ini semua keputusan di tangan Rusia, apakah menerima proposal tersebut atau tidak.
"Harapan kami adalah Rusia akan menjawab 'ya' secepat mungkin, sehingga kami dapat memasuki fase kedua ini, yaitu negosiasi sesungguhnya," kata Rubio, dikutip dari Reuters.
Rubio mengatakan Washington menginginkan kesepakatan penuh dengan Rusia dan Ukraina "sesegera mungkin".
"Setiap hari yang berlalu, perang ini terus berlanjut, orang-orang tewas, orang-orang dibom, orang-orang terluka di kedua sisi konflik ini," katanya.
Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan selama gencatan senjata berlangsung, pihaknya menginginkan tiga poin utama.
Pertama, kata Zelensky, selama gencatan senjata tidak ada rudal, bom atau pesawat nirawak jarak jauh yang memasuki wilayah Ukraina.
Kemudian yang kedua, Zelensky juga mengatakan tidak akan ada serangan dari laut selama gencatan senjata terjadi.
"Diam di udara – artinya tidak ada rudal, bom, atau pesawat nirawak jarak jauh – dan diam di laut," kata Zelensky melalui saluran Telegramnya.
Baca juga: Zelensky: AS Harus Yakinkan Rusia agar Setujui Gencatan Senjata 30 Hari dengan Ukraina
Zelensky juga mengatakan dirinya juga ingin adanya pembebasan tahanan selama masa gencatan senjata berlangsung.
"Langkah-langkah nyata untuk membangun kepercayaan dalam seluruh situasi ini, di mana diplomasi sedang berlangsung, yang berarti, terutama, pembebasan tahanan," tegas Zelensky.
Zelensky pun berharap agar AS dapat segera membujuk Rusia supaya dapat menerima proposal gencatan senjata tersebut.
Ia pun menegaskan Ukraina selalu siap untuk menciptakan perdamaian di kawasan tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.