Konflik Rusia Vs Ukraina
Intel Jerman: Rusia Sedang Persiapkan Perang dengan NATO
Badan intelijen Jerman memprediksi bahwa Rusia saat ini sedang mempersiapkan perang skala besar dengan NATO, karena tidak puas dengan Ukraina saja.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Dinas Intelijen Federal Jerman (BND) dan angkatan bersenjata negara tersebut menilai Rusia memandang Barat sebagai musuh sistemik.
Rusia sedang membangun kekuatan militernya dan bersiap untuk konfrontasi skala besar dengan NATO.
Dilansir Pravda Eropa, dengan mengacu pada laporan media Jerman, Bild, diyakini Presiden Rusia Vladimir Putin siap menggunakan kekuatan militer untuk mewujudkan tujuan imperialisnya.
Penilaian tersebut, yang juga dilaporkan oleh media Jerman lainnya seperti Süddeutsche Zeitung, WDR, dan NDR, menunjukkan Putin tidak akan puas hanya dengan Ukraina.
Pada akhir dekade ini, Rusia kemungkinan telah menciptakan semua kondisi yang diperlukan untuk dapat melancarkan perang konvensional berskala besar.
Badan Intelijen Lituania (VSD) meyakini saat ini Rusia belum berada dalam posisi untuk melancarkan perang konvensional berskala besar melawan NATO dalam jangka menengah.
Namun, tindakan militer terbatas terhadap satu atau lebih negara NATO masih mungkin dilakukan.
Putin diduga berencana untuk menguji seberapa serius negara-negara NATO benar-benar menjalankan kewajiban Pasal 5, yaitu memberikan bantuan kepada negara anggota jika terjadi keadaan darurat.
Laporan BND menunjukkan, meskipun tiga perempat tentara dan peralatan Rusia dari wilayah perbatasan Baltik saat ini dikerahkan di Ukraina, angkatan udara dan angkatan laut Rusia tetap dalam keadaan siaga penuh.
Jika perang di Ukraina berakhir, unit-unit Rusia akan dikerahkan kembali ke wilayah tersebut.
Meskipun mengalami kerugian besar dan terkena sanksi Barat, Putin terus memperkuat militernya.
Baca juga: Untuk Pertama Kali, Negara Baru NATO Kerahkan Jet yang Dibuat Khusus untuk Perang Lawan Rusia
Bundeswehr dan BND melaporkan ekonomi militer Rusia menghasilkan lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan perang di Ukraina.
Pada 2026, jumlah Angkatan Bersenjata Rusia diperkirakan akan meningkat menjadi 1,5 juta tentara.
Menurut rencana pada 2022, jumlah personel, senjata, dan peralatan militer Federasi Rusia di perbatasan dengan NATO harus ditingkatkan sebesar 30-50 persen.
Kremlin diketahui meningkatkan pengeluaran militer dengan sangat pesat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.