Kamis, 21 Agustus 2025

5 Populer Internasional: Drone MQ-9 Reaper Kembali Dijatuhkan Houthi - Pipa Gas di Selangor Meledak

Rangkuman berita internasional populer, di antaranya Drone MQ-9 milik AS dijatuhkan oleh Houthi untuk yang ke-16 kalinya.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
Foto Angkatan Udara AS oleh Prajurit Kelas 1 William Rio Rosado
BERITA INTERNASIONAL POPULER - Sebuah MQ-9 Reaper menerbangkan misi pelatihan di atas Nevada Test and Training Range pada 15 Juli 2019. Inilah kompilasi berita internasional populer, di antaranya Drone MQ-9 milik AS dijatuhkan oleh Houthi untuk yang ke-16 kalinya. 

Dikutip dari CNA, dilaporkan ada 112 orang terluka akibat peristiwa tersebut.

Adapun 49 korban luka dirawat di pusat medis yang didirikan di Kuil Sri Maha Kaliamman. Sementara, 63 korban lainnya dirawat di rumah sakit terdekat.

Sebelumnya, pihak berwenang menuturkan ada 33 orang terluka dan enam orang dirawat di rumah sakit sebelum memperbarui jumlah korban luka.

Departemen Pemadam Kebakaran menduga meledaknya pipa gas petronas karena adanya kebocoran.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Dekrit Baru Putin: 160.000 Warga Rusia Dipanggil untuk Wajib Militer

Presiden Rusia, Vladimir Putin, baru-baru ini mengumumkan rencana untuk merekrut 160.000 warga Rusia ke dalam program wajib militer yang dilaksanakan dua kali setahun.

Program ini bertujuan untuk menggantikan sebagian dari pasukan yang telah menyelesaikan masa tugas wajib militer yang berlangsung selama 12 bulan, bagi pria berusia antara 18 hingga 30 tahun.

Menurut dekrit yang dikeluarkan pada 31 Maret, mobilisasi musim semi tahun ini akan dimulai antara 1 April hingga 15 Juli 2025.

“Warga negara Rusia yang berusia 18 hingga 30 tahun, dan bukan anggota cadangan, akan dipanggil dalam jumlah 160.000 orang,” demikian bunyi dekrit tersebut seperti dilaporkan oleh Interfax Rusia.

BACA SELENGKAPNYA >>>

Baca juga: Upaya Gencatan Senjata Rusia-Ukraina: Jerman Sebut Jalan Buntu

5. Respons Ancaman Trump, Iran Tak Punya Pilihan Selain Memperoleh Senjata Nuklir jika Diserang AS

Iran harus memperoleh senjata nuklir jika diserang oleh Amerika Serikat (AS) atau sekutunya.

Hal ini disampaikan penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Ali Larijani, Senin (31/3/2025).

Pernyataan penasihat Pemimpin Tertinggi Iran tersebut menyusul ancaman oleh Presiden AS Donald Trump.

Sementara, Ayatollah Ali Khamenei telah berjanji untuk membalas jika Trump mengancam mengebom republik Islam itu jika tidak membuat kesepakatan untuk mengekang program nuklirnya.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan