Konflik Palestina Vs Israel
5 Inti Pertemuan Donald Trump dan Netanyahu: Perundingan Nuklir Iran hingga Gencatan Senjata Gaza
Donald Trump dan Benjamin Netanyahu bertemu pada Senin (7/4/2025), ini 5 hal inti yang dibahas.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Israel sendiri tengah melakukan kampanye pengeboman di Suriah selatan untuk membendung pengaruh Turki.
Erdoğan diketahui mendukung pasukan pemberontak yang kini memimpin pemerintahan transisi di Damaskus, setelah menggulingkan Bashar al-Assad pada Desember lalu.
Pemerintah transisi tersebut terdiri dari pejabat kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang masih dicurigai oleh Israel.
Israel pun terus melakukan serangan ke wilayah-wilayah yang dianggap mengancam dan mendorong demiliterisasi wilayah selatan Suriah.
Pekan lalu, Israel melakukan serangan udara terhadap dua pangkalan udara di Suriah yang dilaporkan sedang dipersiapkan untuk digunakan oleh pasukan Turki.
5. Trump Tidak Senang dengan Konflik Rusia-Ukraina
Trump menyatakan ketidakpuasannya terhadap berlanjutnya konflik antara Rusia dan Ukraina, meskipun pemerintahannya sedang berusaha mewujudkan gencatan senjata terbatas terkait fasilitas energi dan jalur pelayaran Laut Hitam.
Kedua negara sebenarnya telah menyetujui prinsip dasar dari kesepakatan itu, namun Rusia masih mengajukan sejumlah syarat tambahan yang memperlambat proses negosiasi.
“Saya tidak senang dengan pengeboman yang terus terjadi. Mereka mengebom tanpa henti. Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi di sana, tapi situasinya sangat buruk,” ujar Trump.
Trump menambahkan bahwa Rusia tidak dikenai tarif global AS karena hubungan dagang antara kedua negara tergolong minim.
Baca juga: Rusia Satu-satunya Negara yang Kirim Rudal Hipersonik ke Medan Tempur, Negara Mana yang Juga Punya?
Penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, juga menyatakan bahwa tidak tepat memberlakukan tarif terhadap Rusia saat Washington sedang bernegosiasi untuk mengakhiri perang.
“Jelas, ada proses negosiasi yang sedang berjalan dengan Rusia dan Ukraina. Dan saya rasa Presiden tidak ingin kedua isu itu bercampur,” katanya.
Namun, Ukraina tetap terkena tarif yang mulai berlaku sejak 2 April, meski hanya sebesar 10 persen untuk ekspor ke AS.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.