Jumat, 12 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Rusia Mengatakan Pengeboman Iran Tak akan Berhasil Membawa Perdamaian, Setelah Ancaman Donald Trump

Rusia mengatakan pada hari Rabu (9/4/2025) bahwa dunia mulai lelah dengan ancaman tak berujung terhadap Iran dan bahwa pemboman Iran tak membawa damai

Editor: Muhammad Barir
DSA/Tangkap Layar
PERTAHANAN UDARA IRAN - Sistem pertahanan udara Khordad 15 Iran. Sistem persenjataan ini berjenis artileri sedang (medium to long range) rudal darat ke udara dan diklaim punya daya jelajah 600 kilometer.. 

Sementara Moskow telah membeli senjata konvensional dari Iran untuk perang di Ukraina, dan menandatangani kesepakatan kemitraan strategis selama 20 tahun dengan Teheran awal tahun ini, hubungan mereka terkadang sangat bermasalah sejak abad ke-16, ketika Muscovy secara resmi menjalin hubungan dengan Kekaisaran Persia.

Para pejabat Iran mengatakan bahwa Moskow sering berbicara keras, tetapi waspada agar tidak terseret ke dalam perang besar di Timur Tengah. 

Kesepakatan kemitraan yang ditandatangani antara Iran dan Rusia tidak mencakup klausul pertahanan bersama.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah menjaga hubungan baik dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, terutama karena Rusia dan Iran dianggap sebagai musuh oleh Barat. 

Namun, Moskow ingin agar tidak memicu perlombaan senjata nuklir di Timur Tengah.

Rusia, kata Zakharova, menginginkan “solusi negosiasi yang efektif” yang akan mengurangi kecurigaan Barat tentang program pengayaan uranium Iran dan memulihkan kepercayaan sambil memastikan keseimbangan kepentingan dan menghindari krisis.

AS pada masa jabatan pertama Donald Trump menarik diri secara sepihak pada tahun 2018 dari kesepakatan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) 2015 yang membatasi pengembangan nuklir Iran dan memungkinkan lebih banyak inspeksi internasional serta pelonggaran sanksi terhadap Teheran. 

Penarikan diri AS tersebut mendorong Iran untuk membatalkan dan kemudian secara besar-besaran melanggar batasan kesepakatan tersebut pada pengayaan uranium, yang secara luas dipandang sebagai jalur utama untuk mengembangkan material bom nuklir.

“Teheran tidak dapat bertanggung jawab atas konsekuensi tindakan ilegal mereka yang, melalui ketidakpedulian dan perkiraan yang keliru, telah merusak perjanjian,” kata Zakharova.

 


SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan