5 Populer Internasional: Korut Dilaporkan Buat Kapal Perang Fregat - Kata-Kata Kasar Anak PM Israel
Rangkuman berita terpopuler internasional, di antaranya Korea Utara dilaporkan sedang membuat kapal perang fregat terbesar.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Bobby Wiratama
Usulan itu diungkap Kellogg sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata demi mengakhiri perang yang berkecamuk antara Rusia dan Ukraina.
Dalam skenario Kellogg menyarankan agar wilayah barat Ukraina tepatnya di sebelah barat Sungai Dnieper akan dijaga oleh pasukan dari Inggris dan Perancis.
Adapun keberadaan pasukan Prancis dan Inggris dimaksudkan untuk menjaga zona tersebut serta membentuk “kekuatan penenang”.
Sementara itu, tentara Rusia bisa tetap berada di area pendudukan di sebelah timur Ukraina.
Sedangkan di antara keduanya akan dijaga tentara Ukraina dan zona demiliterisasi.
3. Anak Benjamin Netanyahu Lontarkan Kata-Kata Kasar kepada Macron, Imbas Prancis Akan Akui Palestina
Yair Netanyahu, putra Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, melontarkan kata-kata kasar kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron setelah Prancis menyatakan rencananya untuk mengakui negara Palestina.
"Persetan denganmu!" tulis Yair Netanyahu dalam bahasa Inggris di platform media sosial X pada Minggu (13/4/2025).
"Ya untuk kemerdekaan Kaledonia Baru! Ya untuk kemerdekaan Polinesia Prancis! Ya untuk kemerdekaan Korsika! Ya untuk kemerdekaan Negara Basque! Ya untuk kemerdekaan Guinea Prancis!" tambahnya.
Dalam sebuah wawancara dengan saluran France 5 yang disiarkan pada Rabu (9/4/2025), Macron menyatakan bahwa Prancis akan mengakui negara Palestina pada konferensi PBB di New York yang akan berlangsung pada bulan Juni mendatang.
Baca juga: MUI Dukung Langkah Berani Perancis Bakal Akui Kemerdekaan Palestina
Ia berharap langkah tersebut dapat mendorong pengakuan timbal balik terhadap Israel oleh negara-negara Arab.
4. China Kena 'Prank' Kebijakan Tarif Trump, Barang Elektronik Tidak Jadi Masuk Pengecualian
Kebingungan terus terjadi terkait penetapan sanksi tarif timbal balik 145 persen yang diberikan Trump kepada China pada pekan lalu.
Hal in terjadi lantaran terus bergantinya detail terkait penetapan sanksi tersebut secara terus menerus oleh administrasi Trump.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada hari Sabtu waktu setempat (12/4/2025) pemerintahan Trump mendadak mengumumkan ralat terkait kebijakan terkait kenaikan tarif untuk China.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.