Konflik Palestina Vs Israel
MUI Dukung Langkah Berani Perancis Bakal Akui Kemerdekaan Palestina
Sikap ini dinilai sebagai titik balik penting dalam konstelasi politik global, sekaligus sinyal bahwa dukungan tanpa batas terhadap kebijakan represif
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyambut baik dan mendukung penuh rencana bersejarah Pemerintah Prancis untuk mengakui kemerdekaan Palestina.
Sikap ini dinilai sebagai titik balik penting dalam konstelasi politik global, sekaligus sinyal bahwa dukungan tanpa batas terhadap kebijakan represif Israel semakin ditinggalkan oleh sekutu-sekutu tradisional Amerika Serikat.
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, menyebut rencana Prancis tersebut bukan hanya bentuk keberpihakan pada kemanusiaan, tetapi juga menunjukkan perubahan signifikan dalam sikap negara-negara besar terhadap konflik Palestina-Israel.
Menurutnya, kebijakan sepihak dan dukungan militer Amerika terhadap Israel tidak hanya menambah penderitaan rakyat Palestina, tetapi juga menciptakan instabilitas global yang berdampak pada banyak negara, termasuk di Eropa.
"Karena menurut saya ini sudah di ambang batas. Masyarakat seperti Perancis yang selama ini kita kenal juga menjadi mitranya pemerintah Amerika itu sekarang sudah, mohon maaf saya menggunakannya istilah yang agak kasar, lama-lama muak juga dengan melihat dukungan Amerika dengan biaya yang sangat besar dan juga merepotkan sendiri, malah merepotkan Eropa juga. Masyarakat Eropa juga direpotkan dengan kebijakan-kebijakan brutal ini," ujar Sudarnoto dalam konferensi pers di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Senin (14/4/2025).
Baca juga: Trump Hapus Tarif Barang Elektronik China, Tiongkok: Itu Langkah Kecil AS Perbaiki Kesalahannya
Sudarnoto juga menyoroti kebijakan ekonomi tarif impor Amerika Serikat yang dinilainya justru memperburuk situasi global di tengah upaya pemulihan ekonomi dunia.
Menurut Sudarnoto, saat negara-negara tengah berjuang memulihkan kondisi ekonomi pasca-pandemi dan berbagai krisis global, Amerika Serikat justru mengambil langkah-langkah yang berpotensi menambah beban dunia internasional.
"Karena itu Amerika kemudian membuat kebijakan tarif itu. Itu antara lain untuk recovery ekonomi dan karena itu memang ini harus diwaspadai," katanya.
Dia pun senang mendengar kabar tersebut dan berharap negara mitra Amerika Serikat berpikir ulang untuk tidak lagi mendukung genosida di Palestina.
"Dan ini menjadi kekuatan, peluang kita sebenarnya untuk bermitra dengan siapa saja," tandasnya.

Sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam pernyataannya menyebut bahwa negaranya tengah mempertimbangkan pengakuan resmi atas negara Palestina dalam beberapa bulan ke depan. Rencana tersebut kemungkinan akan diumumkan dalam forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York.
Jika terealisasi, Prancis akan menjadi negara pertama di antara lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang secara resmi mengakui Palestina sebagai negara merdeka — sebuah langkah diplomatik yang diperkirakan akan mengubah dinamika penyelesaian konflik.
Baca juga: Sekjen PBB Tercengang, Jenazah Bergelimpangan di Jalan, Rudal Dahsyat Rusia Hantam Kota Sumy Ukraina
Macron menyatakan bahwa Prancis memiliki tanggung jawab moral dan politik untuk mendorong penyelesaian damai yang adil, serta mendukung hak rakyat Palestina atas kemerdekaan dan penentuan nasib sendiri.
“Prancis memiliki kemampuan untuk mempengaruhi jalannya penyelesaian adil, mendorong berakhirnya pendudukan, dan mewujudkan aspirasi rakyat Palestina: kebebasan, kemerdekaan, dan pembentukan negara dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya,” tegas Macron.
Konflik Palestina Vs Israel
'Mengubur' Negara Palestina, Israel Perluas Proyek 3.400 Rumah Yahudi di Tepi Barat |
---|
Hamas Anggap 'Israel Raya' Hanya Ilusi Palsu Netanyahu dan Zionis |
---|
Israel Melobi 5 Negara agar Mau Terima Warga Gaza, Indonesia Masuk Daftar |
---|
HO Bongkar Fakta Mengerikan: Rumah Sakit di Gaza Kolaps, Anak-Anak Tewas karena Malnutrisi |
---|
Ketegangan Meningkat: Israel Cegat Rudal yang Diluncurkan dari Yaman |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.