Konflik Palestina Vs Israel
Pasukan Israel Diminta Dirikan Bank Sperma, Tentara Tewas di Gaza Bisa Diambil Spermanya
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) diimbau atau diminta untuk mendirikan sekaligus mengoperasikan bank sperma.
Penulis:
Febri Prasetyo
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) diimbau atau diminta untuk mendirikan sekaligus mengoperasikan bank sperma.
Imbauan itu disampaikan oleh Profesor Bella Savitsky, seorang guru besar bidang kesehatan masyarakat di Akademi Ashkelon, Israel.
Dengan adanya bank sperma, para pemuda Israel bisa memilih untuk menyerahkan spermanya ketika mereka bergabung dengan IDF.
Dikutip dari The Times of Israel, imbauan tersebut berawal dari peristiwa tewasnya putra Savitsky, Yonatan (21), di pos Kissufim yang berada di perbatasan Jalur Gaza-Israel saat perang meletus tanggal 7 Oktober.
Savitsky meminta sperma anaknya diambil. Namun, karena sudah tiga hari anaknya meninggal, spermanya tak bisa diambil.
Menurut Savitsky, bank sperma memiliki sejumlah manfaat.
Pertama, hasil kajian menunjukkan kualitas sperma laki-laki telah menurun dalam beberapa dekade belakangan karena polusi, pola makan, konsumsi rokok, stress, dan gaya hidup. Menyimpan sperma seseorang yang masih berumur 18 tahun bisa membantu kesuburan.
Kedua, hal ini menjadi makin relevan sejak perang Gaza meletus.
Israel selalu mengizinkan pengambilan sperma dari orang yang sudah meninggal. Orang tua tentara yang meninggal bisa meminta sperma anaknya diambil.
Savitsky mendapati dua kasus keluarga yang tidak memahami prosedur pengambilan sperma. Mereka sempat berpikir militer meminta sperma anak mereka agar digunakan untuk membantu kesuburan pasangan lain.
Mereka pun menolak. Namun, mereka kemudian mengaku akan menyetujuinya andai sebelumnya mereka sudah memahami prosedur itu.
Baca juga: Invasi Israel ke Gaza Makin Lemot, IDF Tambah Susah Gulingkan Hamas, Bisa Butuh Bertahun-tahun

Kementerian Pertahanan mengatakan sudah ada sperma yang diambil dari 219 tentara yang tewas sejak perang Gaza dimulai. Kebanyakan atas permintaan orang tua.
Lima janda muda sudah diizinkan pengadilan untuk menggunakan sperma itu. Salah satu janda bahkan sudah hamil.
Menurut Savitsky, jika para tentara ditanya apakah bersedia diambil spermanya, hal itu bisa mempercepat prosesnya.
Dia mengatakan sperma bisa memburuk dengan cepat dalam iklim hangat seperti di Israel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.