Minggu, 16 November 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Sandera Israel Telepon Keluarganya, Sebut Kecewa dengan Pemerintah Netanyahu

Sandera Israel Elkana Bohbot menelepon keluarganya. Ia mengungkapkan kekecewaannya dengan pemerintah Netanyahu yang dianggap abarikan sandera.

Telegram Brigade Al-Qassam
SANDERA TELEPON KELUARGA - Tangkap layar Telegram Brigade Al-Qassam, Minggu (20/4/2025), memperlihatkan sandera berkewarganegaraan Kolombia-Israel, Elkana Bohbot, yang sedang menelepon keluarganya, dalam video yang dirilis pada 19 April 2025. 

TRIBUNNEWS.COM - Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), menerbitkan video seorang sandera berkewarganegaraan Kolombia-Israel, Elkana Bohbot, yang sedang menelepon keluarganya.

Dalam video yang dipublikasikan pada hari Sabtu (19/4/2025), ia mengeluh kepada anggota keluarganya, satu per satu, tentang pengabaian pemerintah Israel terhadap masalah para sandera.

Pada awal video, Elkana Bohbot menyapa istrinya melalui telepon dan mengungkapkan bahwa ia sangat merindukan keluarganya.

"Halo Rivka, istriku yang luar biasa... dengarkan aku... apa kabarmu? Aku ingin kau tahu bahwa aku memimpikanmu setiap hari, setiap malam, setiap jam. Aku sangat ingin melihatmu. Aku melihatmu dan putra kita dalam mimpiku. Aku melihatmu sepanjang waktu," katanya.

Elkana Bohbot meminta keluarganya untuk terus menekan pemerintah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, agar segera menyepakati perjanjian pertukaran tahanan.

"Kau adalah pahlawan, teruslah lakukan segalanya untukku. Jangan berhenti dan teruslah bekerja untukku," katanya.

"Aku ingin kau tahu, aku telah berbicara kepada semua orang. Aku sudah berbicara kepada negara, pemerintah, dan Serikat Pekerja Umum. Aku juga berbicara kepada tentara," lanjutnya, berbicara mengenai perjuangannya untuk pembebasan para sandera.

Ia juga mengatakan telah mendengar kabar, para tentara Israel, veteran, hingga akademisi di Israel telah menandatangani petisi untuk menekan pemerintahan Netanyahu agar menghentikan serangan di Jalur Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan.

Menurutnya, mereka yang menandatangani petisi jauh lebih peduli mengenai nasib sandera daripada pemerintah Israel terhadap mereka.

"Aku mendengar mereka juga menandatangani petisi untuk menghentikan perang dan membebaskan kami. Mereka lebih peduli kepada warga negaranya daripada pemerintah," katanya.

Ia kemudian meminta istrinya untuk menyerahkan telepon tersebut kepada putranya yang berusia lima tahun.

Baca juga: Hamas: Sandera Israel-AS Tak Diketahui Kondisinya, tapi Penjaganya Ditemukan Tewas

"Berikan aku Ram. Aku ingin berbicara dengannya. Aku ingin dia mendengar suaraku. Ram, apa kabar, sayangku? Jagalah ibumu. Sekarang kamu adalah kepala keluarga. Kamu pasti mengenakan pakaian yang indah saat hari raya. Kakek-nenekmu pasti bangga padamu. Aku ingin kamu tahu bahwa dalam satu setengah bulan dari sekarang kamu akan merayakan ulang tahunmu yang ke-5," ujarnya.

Sambil menangis, ia berpesan kepada anaknya agar menjadi warga negara yang baik seperti ayahnya.

"Aku ingin kamu tahu, aku ingin membesarkanmu dan menjadikanmu warga negara yang baik seperti ayahmu, dan berkontribusi pada pekerjaanmu tanpa imbalan apa pun. Namun, kamu lihat bagaimana negara memperlakukan saya," katanya, seperti diberitakan Russia Today.

Ketika berbicara kepada ibunya, ia berpesan agar ibunya selalu melindungi anak dan istrinya.

"Ibu, Ibu pasti berjuang untukku karena aku selalu mengenal Ibu. Jaga Rivka dan Ram serta lindungi mereka. Ketahuilah bahwa aku mencintaimu dan teruslah bekerja untukku," katanya kepada sang ibu melalui telepon.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved