Kamis, 21 Agustus 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

TeleMessage, Aplikasi Mirip Signal yang Digunakan Mantan Pajabat AS Diretas, Bukti Keamanan Lemah?

Aplikasi pesan instan TeleMessage, yang menyerupai Signal dan digunakan oleh mantan Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz, dilaporkan diretas.

Editor: Nuryanti
X Mike Waltz @michaelgwaltz
MIKE WALTZ. - Gambar diambil dari Twitter atau X Mike Waltz @michaelgwaltz, Senin (5/5/2025)menunjukkan potret Mike Waltz. Aplikasi pesan instan TeleMessage, yang menyerupai Signal dan digunakan oleh mantan Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz diretas. 

TRIBUNNEWS.COM - Aplikasi pesan instan TeleMessage, yang menyerupai Signal dan digunakan oleh mantan Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz, dilaporkan telah diretas.

Laporan ini pertama kali diungkap oleh situs teknologi 404 Media pada Minggu (4/5/2025).

Peretas anonim mengklaim telah mengeksploitasi kerentanan dalam infrastruktur backend TeleMessage.

Hal itu memungkinkan peretas untuk menyadap beberapa pesan pengguna.

Pesan dari Waltz atau pejabat kabinet Trump lainnya tidak termasuk di antara yang disadap, dikutip dari Al Arabiya.

TeleMessage adalah aplikasi modifikasi dari Signal yang dirancang untuk mengarsipkan pesan setelah didekripsi, guna memenuhi persyaratan kepatuhan pemerintah terkait penyimpanan dokumen.

Fitur tambahan ini dapat menimbulkan risiko keamanan jika tidak diterapkan dengan baik.

Sebelumnya, Waltz menjadi sorotan setelah secara tidak sengaja menambahkan seorang jurnalis ke dalam grup Signal.

Grup tersebut digunakan untuk mendiskusikan tentang tindakan militer AS di Yaman.

Insiden ini memicu kekhawatiran tentang praktik keamanan komunikasi di tingkat tertinggi pemerintahan AS.

Foto yang diambil selama rapat kabinet menunjukkan Waltz menggunakan aplikasi yang tampak seperti Signal, namun sebenarnya adalah TeleMessage.

Baca juga: Trump Pecat Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz, Tunjuk Marco Rubio Sebagai Pengganti Sementara

Aplikasi ini dikembangkan oleh perusahaan Israel, TeleMessage, yang kini dimiliki oleh Smarsh yang berbasis di Portland, Oregon.

Signal, sebagai platform pesan terenkripsi ujung ke ujung, menekankan bahwa mereka tidak dapat menjamin privasi atau keamanan versi tidak resmi dari aplikasi mereka, The Express Tribune melaporkan.

Hingga saat ini, TeleMessage, Smarsh, Waltz, dan Gedung Putih belum memberikan komentar resmi terkait insiden peretasan ini.

Reuters juga belum dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen.

Insiden ini menyoroti pentingnya penggunaan aplikasi komunikasi yang aman dan resmi oleh pejabat pemerintah, terutama dalam menangani informasi sensitif dan rahasia negara.

Profil dan Sosok Mike Waltz

Mike Waltz adalah sosok berlatar belakang militer dan politisi konservatif yang pernah menjabat sebagai Penasihat Keamanan Nasional Presiden Donald Trump.

Karier gemilangnya di bidang pertahanan dan politik tercoreng oleh skandal Signal Gate.

Waltz bertugas selama 27 tahun di militer, termasuk misi tempur di Afghanistan, Timur Tengah, dan Afrika, serta meraih empat Bintang Perunggu—dua di antaranya untuk keberanian.

Sebelum terjun ke politik, Waltz menjabat di Pentagon dan Gedung Putih pada masa pemerintahan George W. Bush.

Di DPR, ia aktif di Komite Intelijen, Angkatan Bersenjata, dan Urusan Luar Negeri, serta vokal mengkritik kebijakan China melalui Gugus Tugas Tiongkok DPR.

Penasihat Keamanan Nasional Trump

Pada November 2024, Donald Trump menunjuk Waltz sebagai Penasihat Keamanan Nasional.

Baca juga: 3 Hal tentang Skandal Signal: Jurnalis Tak Sengaja Masuk ke Grup Chat Pejabat Pemerintahan Trump

Trump menyebutnya sebagai “pakar dalam ancaman dari China, Rusia, Iran, dan terorisme global.”

Waltz, yang juga suami dari mantan penasihat keamanan dalam negeri Julia Nesheiwat, dipandang sebagai figur moderat di kabinet Trump.

Ia hanya bertahan lebih dari 100 hari sebagai penasihat keamanan nasional.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan