Pemprov Jakarta akan Pilih Satu Start-up Jepang untuk Menangani Daur Ulang Sampah
Fadly menekankan, pemprov Jakarta akan memilih satu start-up yang berpotensi untuk membenahi daur ulang Jakarta
Editor:
Eko Sutriyanto
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Setelah acara Sushi Tech yang diselenggarakan Pemda Tokyo, terpilih lima start-up Jepang yang akan mempresentasikan proyeknya kepada Pemda Jakarta.
Dari lima perusahaan Jepang hanya satu yang akan dipilih.
"Kita akan pilih dalam waktu dekat satu perusahaan start-up Jepang yang akan menangani daur ulang sampah di pemda Jakarta bekerjasama dengan berbagai pihak nantinya," papar Ketua Subkelompok Pembangunan dan Lingkungan Hidup II Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi DKI Jakarta, Fadly Haley Tanjung, khusus kepada Tribunnews.com minggu lalu.
Fadly menekankan, pemprov Jakarta akan memilih satu start-up yang berpotensi untuk membenahi daur ulang Jakarta dan diperkirakan akan ditentukan nantinya sekitar akhir tahun ini.
"Ada lima yang terbaik dan dari lima terbaik ada satu nanti yang akan kita pilih bisa memberikan nilai tambah bagi Jakarta di bidang daur ulang sampah," tekannya lagi.
Baca juga: Seleksi Calon Pegawai Tugas Belajar 2025 bagi PNS DKI Jakarta Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
Bagaimana dengan dana proyek di Jakarta tersebut?
"Pemda Jakarta tidak akan ke luar uang dan dana akan mereka peroleh dari kementerian lingkungan hidup Jepang. Mudah-mudahan bisa menjadikan Jakarta jauh semakin cantik nantinya apabila terlaksana proyek dari Jepang tersebut."
Pembenahan kota Jakarta tambah Fadly, memang memerlukan Rencana Strategis Masa Depan.
Beberapa rencana tersebut seperti dipaparkan saat acara Sushi Tech dilakukan olehnya antara lain.
a. Jakarta juga berharap dapat belajar dari Tokyo dalam hal kebaruan dan peran teknologi dalam mengatasi masalah perkotaan, salah satunya terkait dengan masalah sampah dan energi terbarukan.
b. Jakarta ingin memperoleh pemahaman tentang bagaimana Tokyo memelihara ekosistem yang berkelanjutan bagi perusahaan rintisan untuk mengatasi masalah perkotaan, yaitu regulasi, dukungan keuangan, dan lainnya.
c. Jakarta terbuka terhadap semua proyek bersama yang memungkinkan untuk dinilai pelaksanaannya dalam kerja sama GNETS (Sushi Tech) ini dan dalam jangka panjang.
Pembenahan daur ulang sampah yang menjadi perhatian mungkin di bidang sampah dapur di mana pembuangannya tampaknya masih harus lebih banyak lagi sosialisasi ke masyarakat agar mereka tidak membuangnya secara sembarang, misalnya ke kali atau sungai begitu saja.
Diskusi lingkungan hidup dan sampah ini dilakukan kelompok Pencinta Jepang. Gabung grais kirimkan nama alamat nomor whatsapp ke tkyjepang@gmail.com
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Keluhan Pemain Jepang di Piala Dunia Voli U21 2025 Surabaya: Cuaca Panas & GOR Latihan Tak Ada AC |
![]() |
---|
Pemda Katsushikaku Jepang Ini Gratiskan Kunjungan Lapangan dan Kemah Pelajar SD SMP Negeri |
![]() |
---|
Apresiasi Tertinggi dari Walikota Katsushika Tokyo Beri Penghargaan WNI Kali Pertama |
![]() |
---|
Moeldoko di Jepang: Saatnya Politik Kasih Sayang Hadir dalam Resolusi Konflik Global |
![]() |
---|
Pimpin Diplomasi Indonesia–Jepang di Osaka, Moeldoko Bicara Jalur Budaya Sebagai Jalan Perjuangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.