Viral Induk Gajah Saksikan Kematian Anaknya yang Ditabrak Truk, Tepat di Hari Ibu Internasional
Viral induk gajah berusaha menyelamatkan anaknya yang tewas tertabrak truk, berusaha geser kendaraan itu dengan kepalanya.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM – Seekor anak gajah tewas tertabrak truk saat menyeberang jalan bersama induknya di negara bagian Perak, Malaysia, pada 11 Mei 2025.
Insiden memilukan ini, terjadi bertepatan dengan Hari Ibu Internasional dan menarik simpati luas dari netizen, setelah sebuah video viral memperlihatkan induk gajah berdiri di samping anaknya yang telah mati.
Video yang beredar secara daring, direkam dari kendaraan yang melintas, menunjukkan induk gajah menempelkan kepalanya ke sisi truk, seolah-olah berusaha mendorong kendaraan itu agar melepaskan anaknya yang tergeletak tak bergerak di bawah kolong truk.
Menurut media lokal Sinar Harian, kecelakaan terjadi sekitar pukul 2 pagi di Jalan Raya Timur-Barat, melibatkan sebuah truk pengangkut ayam.
Yusoff Shariff, Direktur Departemen Perlindungan Satwa Liar dan Taman Nasional Perak (Perhilitan), mengatakan pihaknya menerima laporan insiden tersebut, sekitar pukul 3:30 pagi.
“Staf kami telah dikerahkan ke lokasi untuk melakukan operasi pemantauan dan berupaya mengevakuasi induk gajah guna dipindahkan ke wilayah yang lebih aman,” ujarnya.
Yusoff memperkirakan usia induk gajah tersebut antara 25 hingga 27 tahun, dengan berat sekitar 2,2 ton.
Bangkai anak gajah telah dipindahkan dan akan dikuburkan.

Kronologi Kejadian
Harian The Star Malaysia melaporkan bahwa Kepala Polisi Distrik Gerik, Inspektur Zulkifli Mahmood, menyampaikan penyelidikan awal yakni pengemudi truk, pria berusia 28 tahun, melihat seekor gajah besar di sisi kanan jalan.
Karena hewan itu tampak sedang merumput, pengemudi menganggap situasi aman dan melanjutkan perjalanan.
“Namun beberapa saat kemudian, seekor anak gajah tiba-tiba keluar dari hutan di sisi kiri dan mencoba menyeberang jalan. Jarak yang terlalu dekat membuat pengemudi tidak sempat menghentikan truk, dan tabrakan pun tak terhindarkan. Anak gajah itu tewas di tempat,” jelas Zulkifli.
Baca juga: Restoran di China Tawarkan Hidangan dari Kotoran Gajah Kering yang Sudah Disteril, Harga Rp9 Juta
Ia menambahkan, induk gajah yang marah kemudian merusak bagian depan truk.
Pengemudi tidak mengalami luka.
Video kejadian ini menuai simpati luas di media sosial. Banyak netizen mengekspresikan duka mereka atas tragedi ini.
“Betapa sedihnya sang induk, menunggu anaknya yang tak kunjung keluar dari kolong truk. Ia memiliki hati seorang ibu, meski hanya seekor hewan,” tulis seorang netizen.
“Seolah-olah induk gajah itu masih berharap anaknya hidup,” ujar yang lain.
Beberapa netizen menyoroti fakta bahwa insiden menyedihkan ini terjadi tepat pada Hari Ibu Internasional.
Jalan Raya Timur-Barat dikenal sebagai lokasi yang rawan konflik manusia dan satwa liar, terutama karena semakin menyusutnya habitat gajah.
Perhilitan menyarankan pengendara untuk menggunakan jalan ini antara pukul 11.00 hingga 16.00 guna mengurangi kemungkinan bertemu satwa liar, menurut laporan media setempat.
Pada November 2024, Yusoff mengumumkan pembangunan Suaka Gajah Perak, yang bertujuan mengurangi konflik manusia-gajah di wilayah tersebut.
Suaka ini, ditargetkan rampung pada tahun 2029, menurut laporan Malay Mail.
Aktivis Satwa Liar Buka Suara
Mengutip Malay Mail, aktivis satwa liar mendesak pemerintah Malaysia untuk meningkatkan pembangunan jalur penyeberangan satwa liar di jalan raya, meskipun sejumlah rambu peringatan telah tersedia.
“Setiap tahun kita menyaksikan insiden tragis di mana hewan seperti tapir tertabrak kendaraan saat menyeberang jalan untuk mencari makanan,” kata Lee Lam Thye, mantan politisi dan aktivis satwa liar terkemuka.
“Tabrakan ini tidak hanya menyebabkan hilangnya satwa liar yang berharga, tetapi juga membahayakan keselamatan pengemudi,” tambahnya dalam pernyataan kepada The Star.
Kepala Pusat Penelitian Keselamatan Jalan Raya Universitas Putra Malaysia, Teik Hua Law, menyarankan penggunaan sensor gerak, jalur getaran, dan penyeberangan layang sebagai solusi.
Baca juga: Nakalnya Anjing Polisi di China, Sambar Sosis Anak-Anak saat Patroli, Berujung Diberi Teguran Resmi
“Langkah-langkah ini secara signifikan dapat mengurangi risiko kecelakaan jika dibarengi dengan peningkatan rambu dan edukasi publik,” ujarnya kepada New Straits Times.
Sejak tahun 2020, sebanyak 2.361 hewan liar dilaporkan tewas akibat tertabrak kendaraan, menurut pernyataan Menteri Sumber Daya Alam dan Keberlanjutan Lingkungan Malaysia.
Dari jumlah itu, delapan ekor adalah gajah.
Malaysia adalah salah satu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, dengan lebih dari 360 spesies mamalia termasuk gajah dan tapir yang hidup di hutan tropisnya.
Menurut Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), gajah Asia tergolong satwa yang terancam punah.
Penurunan populasi disebabkan oleh perburuan liar, hilangnya habitat, dan konflik antara manusia dan gajah.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.