Krisis Korea
Korea Selatan Gelar Pilpres Imbas Pemakzulan Yoon Suk Yeol dan Kontroversi Darurat Militer
Hingga pukul 11.00 pagi, Komisi Pemilihan Umum Nasional mencatat 8,1 juta orang, atau lebih dari 18 persen pemilih
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
Terlepas dari segala janji kebijakan, pemilu Korsel tahun ini tak bisa lepas dari bayang-bayang kontroversi darurat militer Yoon, yang secara signifikan memengaruhi sentimen publik dalam memilih.
Lee Jae Myung menyebut pemilu kali ini merupakan ‘’hari penghakiman’’ terhadap Kim Mon-Soo dan Partai Kekuatan Rakyatnya.
Lee menuding Kim dan partainya membiarkan upaya darurat militer Yoon dan tidak berjuang lebih keras untuk menggagalkan kebijakan tersebut.
Lee bahkan menyebut Kim dan partainya mencoba menyelamatkan Kepresidenan Yoon.
Kim Mon-Soo sendiri merupakan Menteri Ketenagakerjaan Yoon sebelum akhirnya mantan Presiden tersebut dimakzulkan.
Disisi lain, Kim melabeli Lee sebagai ‘’diktator’’ dan menyebut partai demokratnya sebagai ‘’monster’’.
Kim memperingatkan bahwa jika mantan pengacara Hak Asasi Manusia itu menjadi Presiden, maka ia dan partainya akan memiliki kekuasaan penuh untuk mengubah undang-undang apa pun semata-mata hanya karena mereka tidak menyukainya.
Dalam suasana yang terpolarisasi ini, para pemilih di Seoul menyuarakan harapan mereka untuk pemimpin selanjutnya.
Mereka mendesak pemimpin berikutnya untuk meredakan perselisihan, memulihkan stabilitas, serta mengatasi dampak dari krisis yang telah menyentuh keluarga mereka secara pribadi.
“Perekonomian telah menjadi jauh lebih buruk sejak 3 Desember, tidak hanya bagi saya tetapi saya mendengarnya dari semua orang,” kata Kim Kwang-ma (81 tahun). “Dan kita sebagai rakyat telah menjadi begitu terpecah... dan saya berharap kita dapat bersatu sehingga Korea dapat berkembang lagi,” lanjutnya.
Berdasarkan survei pendapat Gallup Korea yang dirilis seminggu sebelum pemungutan suara, Lee diprediksi akan memenangkan pemilihan.
Lee mendapatkan dukungan publik sebesar 49 persen dalam survei tersebut, unggul 14 poin dari Kim.
Setelah tempat pemungutan suara ditutup pada pukul 20.00, hasil exit poll (jajak pendapat yang dilakukan di luar TPS sesaat setelah pemilih mencoblos) yang dilakukan oleh tiga jaringan televisi akan dirilis.
Surat suara akan disortir dan dihitung dengan mesin terlebih dahulu, kemudian diperiksa ulang oleh petugas pemilu secara manual untuk memverifikasi keakuratannya.
Belum ada kepastian mengenai kapan hasil resmi pemilu akan diumumkan.
Krisis Korea
Presiden Baru Korea Selatan Mau Perkuat Hubungan dengan AS-Jepang, Lanjutkan Dialog dengan Korut |
---|
Kisruh di TPS Pilpres Korsel: Pria Serang Petugas, Wanita Robek Surat Suara |
---|
Pilpres Korsel Digelar Besok, Ini Kandidat Terkuat yang Bakal Jadi Presiden pasca Pemakzulan |
---|
Profil Kim Moon Soo, Perjalanan Mengejutkan Aktivis Buruh Pabrik ke Panggung Politik |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.