Sabtu, 6 September 2025

Krisis Korea

Presiden Baru Korea Selatan Mau Perkuat Hubungan dengan AS-Jepang, Lanjutkan Dialog dengan Korut

Janji ini ia sampaikan dalam pidato pelantikannya di Majelis Nasional Seoul sebagai Presiden baru terpilih untuk masa jabatan lima tahun ke depan.

Tangkapan layar dari The Korean Times
PILPRES KORSEL 2025 - Capres dari partai oposisi, Lee Jae-myung, bersama dengan istrinya, Kim Hye-kyung saat bertemu para pendukungnya setelah pengumuman kemenangannya dalam Pilpres Korsel 2025 di Seoul, Rabu (4/6/2025) waktu setempat. Lee mengalahkan rivalnya yaitu capres dari Partai Kekuatan Rakyat Kim Moon-Soo dengan meraih 49,42 persen suara. 

Presiden Baru Korsel Lee Jae Myung Perkuat Hubungan dengan AS-Jepang, Lanjutkan Dialog dengan Korut

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Presiden Korea Selatan (Korsel) yang baru terpilih, Lee Jae Myung, berjanji akan memulai kembali perundingan dengan Korea Utara yang sempat terhenti.


Ia juga mengatakan bahwa Korsel akan memperkuat kemitraan trilateral dengan Amerika Serikat dan Jepang.


Janji ini ia sampaikan dalam pidato pelantikannya di Majelis Nasional Seoul sebagai Presiden baru terpilih untuk masa jabatan lima tahun ke depan.


Dalam pidato itu, Lee mengatakan bahwa pemerintahannya akan menghadapi potensi agresi dari Korea Utara dengan ‘’penangkalan yang tangguh’’, dan didukung oleh aliansi militer Korsel-Amerika Serikat.


Meski begitu, ia juga menyatakan kalau Korsel akan mengedepankan upaya diplomasi ketimbang konfrontasi dengan Korea Utara.


“(Korea Selatan) akan membuka jalur komunikasi dengan Korea Utara dan menciptakan perdamaian di Semenanjung Korea melalui pembicaraan dan kerja sama,” kata Lee, seperti dikutip dari AP News pada Rabu (4/6/2025).


Presiden Lee menambahkan bahwa Korsel akan melakukan diplomasi pragmatis dengan negara-negara tetangga serta akan memperkuat kerja sama trilateral Seoul-Washington-Tokyo. 


“Melalui diplomasi pragmatis yang didasarkan pada kepentingan nasional, kami akan mengubah krisis yang ditimbulkan oleh perubahan besar dalam lanskap ekonomi dan keamanan global menjadi peluang untuk memaksimalkan kepentingan nasional kami,’’ ujar Lee.


Meski Lee sebelumnya dituding oleh para kritikus lebih dekat dengan Tiongkok dan Korea Utara ketimbang AS dan Jepang, namun baru-baru ini Lee berulang kali menegaskan komitmen aliansi Korsel-Amerika Serikat-Jepang sebagai fondasi kebijakan luar negerinya.


Tantangan eksternal terberat yang menanti Lee adalah kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump dan program militer nuklir Korea Utara yang semakin maju.


Namun, para ahli berpendapat bahwa siapa pun Presidennya, tidak banyak yang bisa dilakukan untuk membuat kemajuan besar yang menguntungkan Korsel dalam masalah-masalah tersebut.


Selain isu luar negeri, Lee juga menyatakan bahwa prioritas utama kebijakannya adalah merevitalisasi atau menghidupkan kembali ekonomi domestik yang melambat.


Ia juga menyebutkan kalau pemerintahnya akan segera membuat gugus tugas darurat untuk melawan ancaman resesi. 


Lee juga menjanjikan pengeluaran pemerintah yang lebih agresif untuk membantu memacu aktivitas ekonomi.


Sebelumnya, Bank Sentral Korea Selatan memangkas suku bunga acuannya dan secara tajam menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2025 menjadi 0,8 persen. 


Hal ini merupakan upaya Bank Sentral Korea Selatan dalam melawan kenaikan tarif Presiden AS Donald Trump dan lemahnya permintaan domestik yang diperparah oleh gejolak politik baru-baru ini.


Masa jabatan Lee dimulai tanpa masa transisi dua bulan seperti biasanya setelah Komisi Pemilihan Nasional secara resmi mengonfirmasi kemenangannya dalam pemilu.


Menurut rekaman TV lokal, mengutip AP News, dalam sebuah panggilan telepon dengan Ketua Kepala Staf Gabungan Kim Myung-soo, Lee meminta militernya untuk memantau dengan seksama pergerakan Korea Utara dan mempertahankan kesiapan dengan didukung oleh aliansi militer gabungan Korea Selatan-AS.


Setelah itu, Lee mengunjungi pemakaman nasional di Seoul untuk memberikan penghormatan kepada mendiang para pemimpin Korea, patriot dan korban perang yang dimakamkan di sana.

(Grace Sanny Vania/*)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan