Jumat, 12 September 2025

Kerusuhan di Amerika Serikat

3 Aksi Demo Berujung Ricuh yang Pernah Terjadi di Los Angeles, Blowouts hingga Black Lives Matter

Berikut tiga aksi demonstrasi berujung ricuh yang pernah terjadi di Los Angeles, Amerika Serikat. Dari aksi Blowouts hingga Protes George Floyd.

ARIANA DESHLER/AFP
DEMO DI LA - Seorang demonstran menendang kendaraan polisi yang rusak di Los Angeles pada 30 Mei 2020 menyusul protes terhadap kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata yang tewas ketika ditangkap dan dijepit ke tanah oleh lutut seorang petugas kepolisian Minneapolis. Berikut ini tiga aksi demonstrasi berujung ricuh yang pernah terjadi di Los Angeles, Amerika Serikat (AS). 

Hal ini mengubah tujuan EICC dari kebijakan menjadi representasi hukum, yang akhirnya menyebabkan pembubaran kelompok tersebut.

Meskipun demikian, penyelenggara terus berdemonstrasi untuk mendukung Castro, yang akhirnya dibebaskan oleh polisi. Sekolah tersebut kemudian menerimanya kembali.

Aksi mogok East Los Angeles merupakan seruan untuk bertindak demi hak-hak sipil dan akses pendidikan bagi pemuda Latino di kota tersebut.

Meskipun ditolak oleh Dewan Pendidikan, acara tersebut tetap menjadi salah satu protes mahasiswa terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.

Dengan menyatukan begitu banyak kelompok pengorganisasian, demonstrasi tersebut juga menyoroti kemampuan untuk memobilisasi lintas usia dan kelas.

Aksi mogok tersebut juga merupakan komitmen kelompok yang kuat terhadap identitas Chicano, yang terus berkembang setelahnya.

2. Protes Rodney King

Protes Rodney King terjadi di tahun 1991, di mana menjadi salah satu demonstrasi paling terkenal dalam sejarah Los Angeles.

Protes dan kerusuhan berdarah terjadi setelah empat petugas Departemen Kepolisian Los Angeles yang berkulit putih dibebaskan dari tuduhan pemukulan brutal terhadap pengendara kulit hitam Rodney King pada 1991.

Baca juga: Los Angeles Porak-Poranda , Puluhan Demonstran Diciduk Gegara Kerusuhan Hebat

Kerusuhan itu berlangsung hampir seminggu dan menewaskan lebih dari 50 orang serta melukai lebih dari 2.000 orang.

Presiden saat itu, George HW Bush, memerintahkan pengerahan ribuan anggota Garda Nasional, bersama dengan ribuan tentara dan marinir AS.

Dikutip dari TIME, di tengah kekerasan yang mengerikan itu, King dengan gugup mengucapkan kalimat yang selamanya akan identik dengan dirinya dan kerusuhan itu: "Bisakah kita semua akur?"

Ketenarannya yang tiba-tiba tidak membuat segalanya lebih mudah bagi King.

Ia memang memenangkan ganti rugi sebesar $3,8 juta dari Pemerintah Kota Los Angeles atas insiden pemukulan tersebut, tetapi sebagian besar uang itu digunakan untuk memulai label rekaman rap, Straight Alta-Pazz Records, yang segera tutup.

Selama beberapa tahun berikutnya, ia ditangkap atas berbagai tuduhan, termasuk hukuman karena mengemudi dalam keadaan mabuk dan kekerasan dalam rumah tangga.

Ia pindah dari Los Angeles ke pinggiran kota Rialto untuk hidup tenang bersama keluarganya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan