Sabtu, 13 September 2025

Kerusuhan di Amerika Serikat

3 Aksi Demo Berujung Ricuh yang Pernah Terjadi di Los Angeles, Blowouts hingga Black Lives Matter

Berikut tiga aksi demonstrasi berujung ricuh yang pernah terjadi di Los Angeles, Amerika Serikat. Dari aksi Blowouts hingga Protes George Floyd.

ARIANA DESHLER/AFP
DEMO DI LA - Seorang demonstran menendang kendaraan polisi yang rusak di Los Angeles pada 30 Mei 2020 menyusul protes terhadap kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata yang tewas ketika ditangkap dan dijepit ke tanah oleh lutut seorang petugas kepolisian Minneapolis. Berikut ini tiga aksi demonstrasi berujung ricuh yang pernah terjadi di Los Angeles, Amerika Serikat (AS). 

Selama bertahun-tahun, King menahan diri untuk tidak berbicara kepada pers tentang insiden atau masalahnya, dan tidak ada tanggapan terhadap berbagai permintaan wawancara oleh TIME yang disampaikan oleh perantara.

"Dia benar-benar berusaha keras untuk bangkit dari keterpurukan dan melupakan kejadian itu," kata pengacaranya saat ini, Renee Campbell.

"Rodney memiliki kepribadian yang luar biasa, dia selalu mencari sisi baik dalam hidup. Dia pria yang sangat baik yang terjebak dalam situasi yang sangat tidak menguntungkan," lanjutnya.

3. Aksi Black Lives Matter

Aksi Black Lives Matter memang terjadi di seluruh AS setelah George Floyd tewas diinjak lehernya oleh seorang polisi Minneapolis, LA pada 2020.

Para pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di ibu kota negara itu untuk menuntut diakhirinya kebrutalan polisi dan ketidakadilan rasial

Mereka menerjang panas, mengenakan topeng, dan meneriakkan yel-yel secara serempak di Lincoln Memorial dan di dekat Gedung Putih.

Baca juga: Siapa Garda Nasional AS dan Kenapa Presiden Trump Kirim Mereka ke Los Angeles?

Massa dalam jumlah besar menghadiri aksi protes yang sebagian besar berlangsung damai di Los Angeles, Philadelphia, dan Chicago.

Sementara itu di Raeford, North Carolina, ratusan orang mengantre untuk menyaksikan peti jenazah Floyd di depan umum.

Dikutip dari CNN, kematian Floyd telah memicu 12 malam kerusuhan yang terkadang disertai kekerasan meskipun ada jam malam di kota dan adanya keluhan mengenai kekerasan polisi terhadap pengunjuk rasa.

Di New York, massa berunjuk rasa di Manhattan. Orang-orang meneriakkan slogan-slogan seperti "defund the police" di Los Angeles sementara yang lain berdansa.

Di luar Gedung Kantor Senat Dirksen di Washington, ratusan pengunjuk rasa berkumpul untuk berbaris menuju National Mall, dengan pemberhentian di luar Museum Nasional Sejarah dan Budaya Afrika-Amerika milik Smithsonian, lalu menuju Lincoln Memorial.

Los Angeles merupakan pusat utama protes tersebut.

Kota ini termasuk di antara sejumlah kota yang memberlakukan jam malam setelah meningkatnya penjarahan.

Protes tersebut terkadang diwarnai kekerasan, dengan polisi LA yang menembakkan peluru karet dan peluru beanbag, serta pengunjuk rasa melemparkan kembang api ke arah polisi.

Beberapa petugas LAPD diberhentikan dari tugas lapangan mereka setelah menggunakan kekerasan berlebihan selama protes.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan