Kamis, 11 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

IDF Temukan Jenazah Pemimpin Hamas Mohammed Sinwar di Terowongan Bawah Rumah Sakit Gaza

IDF temukan jenazah Mohammed Sinwar, pemimpin Hamas, di terowongan bawah rumah sakit di Gaza. Serangan udara jadi kunci kematiannya.

YouTube Israel Defense Forces
MOHAMMAD SINWAR. Gambar merupakan tangkap layar dari YouTube Israel Defense Forces, Senin (9/6/2025). IDF mengklaim Jenazah Mohammad Sinwar Ditemukan di Terowongan di Bawah Rumah Sakit Eropa. Mohammad Sinwar bertanggung jawab atas kematian banyak warga sipil. Ia tewas dalam serangan IDF & ISA pada 13 Mei. 

“Ini adalah contoh lain dari penggunaan sinis Hamas terhadap warga sipil sebagai perisai manusia, dan pemanfaatan infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit,” ujarnya.

Israel berulang kali menuduh Hamas menggunakan fasilitas sipil seperti rumah sakit untuk menyembunyikan senjata dan pusat komando, tuduhan yang dibantah oleh Hamas dan staf medis Gaza.

Serangan-serangan terhadap rumah sakit di Gaza telah memicu keprihatinan internasional.

Banyak fasilitas medis kini lumpuh akibat pertempuran yang intens dan pengepungan.

Pada April lalu, Sekjen PBB António Guterres menyatakan keprihatinan mendalam atas serangan terhadap Rumah Sakit Al-Ahli dan menegaskan bahwa menurut hukum humaniter internasional, “pasien, tenaga medis, dan fasilitas kesehatan harus dilindungi dan dihormati.”

Serangan pada 13 Mei yang menewaskan Sinwar juga menelan korban sipil.

Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan bahwa 28 orang tewas dan lebih dari 50 lainnya terluka dalam serangan itu.

Mohammed Sinwar bergabung dengan Hamas tak lama setelah organisasi itu didirikan pada akhir 1980-an.

Ia menjadi anggota sayap militer Hamas, Brigade Izzedine al-Qassam, dikutip dari BBC dan CNN.

Pada 2005, ia sudah menjabat sebagai komandan Brigade Khan Younis.

Baca juga: Tentara Israel dan Shin Bet Umumkan Pembunuhan Mohammed Sinwar, Hamas Belum Bersuara

Sinwar dikenal dekat dengan tokoh militer Hamas lainnya, termasuk Mohammed Deif, dan disebut-sebut ikut merencanakan serangan besar ke Israel pada 7 Oktober 2023.

Saudaranya, Yahya Sinwar, yang diyakini sebagai otak serangan tersebut, tewas dalam operasi militer Israel pada Oktober 2024.

Israel meluncurkan operasi besar di Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyebabkan 251 orang disandera.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas, lebih dari 54.880 orang telah tewas sejak perang dimulai.

Hingga kini, sekitar 54 sandera masih ditahan Hamas, dengan 23 di antaranya diyakini masih hidup.

Meski sejumlah pemimpin Hamas telah tewas, kelompok ini tetap mempertahankan kekuatan militernya di beberapa bagian Gaza.

Israel menyatakan tetap berkomitmen untuk menghancurkan Hamas dan memulangkan semua sandera yang tersisa.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan