Jumat, 12 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Tentara Rusia Luncurkan Rudal Kh-31P dan Drone untuk Memburu Sistem Rudal Patriot di Kyiv

Pasukan Rusia melancarkan serangan rudal dan pesawat tak berawak canggih ke Kyiv, ibu kota Ukraina

Editor: Muhammad Barir
Laman NATO
SISTEM RUDAL PATRIOT - Foto yang diambil dari laman NATO tanggal 6 Maret 2025 memperlihatkan sistem pertahanan rudal Patriot buatan Amerika Serikat. 


Data yang tersedia untuk umum dari berbagai publikasi pertahanan, termasuk Jane's Defence Weekly, menunjukkan bahwa Kh-31P dapat menyebarkan umpan untuk membingungkan pertahanan udara, sehingga mempersulit upaya intersepsi.

Iskander-M, senjata utama lainnya dalam serangan tersebut, adalah sistem rudal balistik bergerak dengan jangkauan hingga 310 mil.

Mampu membawa hulu ledak konvensional atau nuklir, rudal ini mengikuti lintasan semi-balistik, sehingga sulit dicegat karena kecepatannya yang tinggi dan manuver di tengah penerbangan. 

Juru bicara Angkatan Udara Ukraina Yurii Ihnat baru-baru ini mencatat bahwa rudal Iskander yang ditingkatkan menggunakan umpan radar, yang semakin menantang sistem seperti Patriot.

Postingan di X dari Mei 2025, termasuk yang ditulis oleh @Mylovanov, mengonfirmasi pengakuan Ukraina atas peningkatan ini, yang memungkinkan rudal tersebut menghindari intersepsi dengan meniru beberapa target. 
Klaim Rusia atas penggunaan Iskander dalam serangan ini sejalan dengan laporan dari Reuters, yang mencatat rudal tersebut merupakan bagian dari rentetan serangan yang lebih luas yang menargetkan infrastruktur militer Ukraina.

Taktik Rusia yang dilaporkan tampaknya melibatkan peluncuran rudal Iskander untuk memaksa radar Patriot aktif, yang akan mengungkap posisinya. Begitu radar memancarkan sinyal, Kh-31P, yang kemungkinan diluncurkan dari jet tempur Rusia yang beroperasi pada jarak aman, akan membidik sinyal tersebut.


Pendekatan ini mencerminkan strategi SEAD yang digunakan secara global, termasuk oleh militer AS, yang menggunakan rudal AGM-88 HARM untuk tujuan serupa. HARM, yang dikembangkan oleh Raytheon, memiliki karakteristik yang sama dengan Kh-31P, seperti kecepatan tinggi dan kemampuan mencari radar, tetapi dianggap kurang canggih dalam melawan tindakan peperangan elektronik modern.

Taktik Rusia, jika berhasil, akan menyoroti kerentanan kritis: radar Patriot, meskipun kuat, harus memancarkan sinyal secara terus-menerus untuk melacak target, yang membuatnya rentan terhadap rudal anti-radiasi.

Jaringan pertahanan udara Ukraina, yang didukung oleh sistem Barat seperti Patriot, telah menjadi landasan perlawanannya terhadap serangan udara Rusia sejak invasi dimulai pada Februari 2022. Kemampuan Patriot untuk mencegat rudal balistik, termasuk Kinzhal hipersonik Rusia, telah dipublikasikan secara luas.


Pada bulan Mei 2023, pasukan Ukraina dilaporkan menggunakan baterai Patriot untuk menjatuhkan rudal Kinzhal di atas Kyiv, sebuah prestasi yang dikonfirmasi oleh pejabat AS dalam sebuah pernyataan Pentagon. 


Namun, Rusia telah mengklaim keberhasilan terhadap Patriot, termasuk serangan pada bulan Mei 2023 menggunakan Kinzhal yang diduga merusak baterai di Kyiv, sebagaimana dilaporkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia.

Walau Ukraina membantah adanya kerusakan signifikan, insiden tersebut menggarisbawahi paparan sistem tersebut terhadap persenjataan amunisi berpemandu presisi Rusia yang terus bertambah.

Serangan terbaru ini terjadi di tengah meningkatnya upaya Rusia untuk melemahkan pertahanan udara Ukraina. Pada tanggal 1 Juni, Ukraina meluncurkan operasi pesawat nirawak besar-besaran, yang dijuluki "Jaring Laba-laba," yang menargetkan lapangan udara Rusia yang berjarak ribuan mil dari garis depan.

Operasi tersebut, yang merusak atau menghancurkan hingga 20 pesawat pengebom strategis Rusia, merupakan pukulan telak bagi kemampuan serangan jarak jauh Moskow, menurut Reuters. Respons Rusia, termasuk serangan Kyiv, menunjukkan adanya eskalasi balasan yang bertujuan untuk menetralkan kemampuan Ukraina dalam melindungi wilayah udaranya.


Pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, yang dilaporkan oleh The Independent, menekankan serangan terhadap target militer, meskipun verifikasi independen masih terbatas.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan