Jumat, 12 September 2025

Konflik Iran Vs Israel

Sudah Diperingatkan Trump, Israel Dilaporkan Akan Menyerang Iran Tanpa Dukungan AS

Israel dilaporkan akan tetap menyerang Iran meskipun Presiden AS Donald Trump sudah memperingatkan untuk tidak mengambil risiko.

DSA/Tangkap Layar
ISRAEL SERANG IRAN - Sistem pertahanan udara (Arhanud) jarak jauh Iran Bavar-373. Muncul kabar bahwa Israel berencana akan menyerang Iran dalam waktu dekat meskipun sudah diperingatkan oleh Presiden AS, Donald Trump, Kamis (12/6/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Muncul sebuah laporan pada Kamis (12/6/2025) bahwa Israel akan menyerang Iran dalam beberapa hari mendatang.

Padahal, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump sudah memperingatkan Israel untuk tidak menyerang Iran.

Dalam laporan tersebut, Israel akan tetap menyerang Iran meski tanpa bantuan dari AS.

Dikutip dari NBC News, Israel saat ini menjadi lebih serius tentang serangan sepihak terhadap Iran.

Hal itu dikarenakan negosiasi antara AS dengan Iran tampaknya semakin dekat dengan perjanjian awal yang mencakup ketentuan tentang pengayaan uranium yang dianggap Israel tidak dapat diterima.

Tindakan sepihak Israel terhadap Iran akan menjadi perubahan drastis terhadap pemerintahan Trump, yang telah menentang langkah tersebut.

Pemerintahan Trump saat ini tengah menanti tanggapan dari Iran mengenai usulan kerangka kerja kesepakatan nuklir.

Dan Trump secara terbuka mengatakan Teheran telah menjadi lebih keras dalam negosiasinya.

Gagasan adanya front baru dalam konflik yang sedang memanas telah mendorong pemerintahan Trump untuk memerintahkan semua kedutaan besar yang berada dalam jarak serang rudal, pesawat, dan aset Iran lainnya.

Para pejabat AS dan negara lain tengah waspada menunggu kemungkinan Israel menyerang Iran.

Salah satu kekhawatiran utama adalah pembalasan Iran terhadap personel atau aset AS di kawasan tersebut atas tindakan apa pun.

Baca juga: AS dan Iran Tegang Memicu Kenaikan Harga Minyak Mentah, Harga Minyak Mentah Naik Lebih dari 4 Persen

Israel, yang mengandalkan intelijen atau bantuan langsung dan logistik lainnya dari AS, mungkin berada dalam posisi untuk mengambil tindakan sepihak terhadap Teheran

Sumber yang dikenal dan pejabat tidak mengetahui adanya rencana keterlibatan AS dalam kemungkinan tindakan tersebut.

Amerika dapat mendukung dengan pengisian bahan bakar udara atau berbagi intelijen alih-alih dukungan kinetik, tetapi sumber dan pejabat juga tidak mengetahui rencana untuk itu, pada saat ini.

Pejabat AS telah mengumumkan bahwa karyawan yang tidak penting akan meninggalkan wilayah tersebut secara sukarela.

Dan Departemen Pertahanan mengumumkan bahwa keluarga militer akan meninggalkan wilayah tersebut secara sukarela dari seluruh lokasi di area operasi Komando Pusat AS.

Michael Knights dari Institut Washington untuk Kebijakan Timur Dekat mengatakan evakuasi staf nonesensial di Kedutaan Besar AS di Irak akan mengirimkan pesan kepada Teheran bahwa Trump tidak akan serta merta menahan Israel dari melancarkan serangan yang mengancam terhadap Iran.

"Ini tentang upaya membuat Iran menghormati keinginan presiden," kata Knights.

Iran, kata Knights, telah gagal memenuhi tenggat waktu dua bulan yang ditetapkan Trump untuk mencapai kesepakatan mengenai kegiatan nuklir negara itu, dan dia merasa frustrasi.

Baik Knights maupun sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan tidak jelas apakah Israel akan melakukan serangan militer terbatas sekarang atau menunggu sampai negosiasi nuklir berlanjut.

Ultimatum Iran

Sementara itu, Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran mengeluarkan peringatan bahwa setiap serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran akan ditanggapi dengan respons langsung yang menargetkan infrastruktur nuklir tersembunyi milik Israel.

Lembaga penyiaran pemerintah Iran, IRIB melaporkan bahwa dinas intelijen Iran telah memperoleh sejumlah besar materi sensitif dari Israel, termasuk dokumen terkait fasilitas nuklir dan strategis negara Yahudi itu.

"Operasi intelijen tersebut menghasilkan pencapaian intelijen yang signifikan," kata Dewan Keamanan Nasional Tertinggi dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Iran International.

Dewan itu menambahkan bahwa basis data terperinci mengenai target Israel kini tersedia bagi angkatan bersenjata Iran.

Baca juga: BREAKING NEWS: Amerika Evakuasi Staf Kedubes di Timur Tengah, Perang Israel-AS Vs Iran di Depan Mata

"Jika terjadi agresi, fasilitas nuklir tersembunyi rezim (Israel) akan menjadi sasaran," lanjut pernyataan tersebut.

Dewan tersebut menekankan bahwa perolehan informasi intelijen ini merupakan bagian dari “strategi cerdas dan diam-diam” yang dilakukan oleh Republik Islam dalam menanggapi apa yang disebutnya sebagai tekanan politik dan media yang bermusuhan.

Menteri intelijen Iran mengatakan pada hari Minggu bahwa dokumen-dokumen tersebut akan segera dipublikasikan.

Namun, para pakar keamanan Israel meragukan klaim Teheran tentang perolehan informasi intelijen Israel yang sensitif sebagai sesuatu yang dibesar-besarkan atau perang psikologis.

"Saya tahu bahwa informasi yang relevan dijaga dengan baik di Israel dan menurut saya tidak mungkin ada peretas yang dapat mengaksesnya," kata mantan kepala Interpol Israel, Asher Ben-Arzi.

Ia memperingatkan bahwa intelijen tersebut mungkin tidak sepenting yang diklaim.

"Iran ingin memberi tahu dunia bahwa personel intelijen mereka adalah profesional, tetapi mereka mungkin berpikir bahwa penggunaan disinformasi akan meningkatkan pencapaian mereka," lanjutnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan