Sabtu, 23 Agustus 2025

Konflik Iran Vs Israel

Mohammad Pakpour Panglima Baru Garda Revolusi: Iran Segera Buka Gerbang Neraka untuk Israel

Mayor Jenderal Mohammad Pakpour dipilih jadi Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), gantikan Hossein Salami, yang tewas dalam serangan Israel.

Editor: Willem Jonata
Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English
ISRAEL SERANG IRAN - Tangkapan layar dari YouTube Al Jazeera English pada Jumat (13/6/2025) menampilkan situasi saat Israel melancarkan serangan besar yang menargetkan lokasi nuklir dan militer Iran. 

TRIBUNNEWS.COM - Mayor Jenderal Mohammad Pakpour dipilih sebagai Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).

Ia menggantikan Mayor Jenderal Hossein Salami, yang tewas dalam serangan mematikan yang dilancarkan Israel.

Setelah dipilih, Jenderal Mohammad Pakpour bersumpah membalas dendam atas agresi Israel.

Baca juga: Kedubes Iran di Jakarta Ajak Negara Islam dan Anggota Non-Blok Bersatu Lawan Kebengisan Israel

Sumpah itu ia sampaikan dalam sebuah pesan yang dikirim kepada Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei.

Khamenei merupakan komandan dari semua pasukan bersenjata di Iran.

Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayor Jenderal Mohammad Pakpour. (APA)

 

"Rezim Zionis kriminal dan tidak sah akan menghadapi nasib pahit dan menyakitkan dengan konsekuensi yang besar dan merusak. Segera gerbang neraka akan dibuka untuk rezim pembunuh anak ini," kata Pakpour, seperti diberitakan MEHR News.

Pakpour juga menyampaikan belasungkawa kepada para pendahulunya dan rekan-rekannya yang tewas dalam serangan Israel.

Israel memulai serangan militer di dan dekat ibu kota Iran, Teheran, serta kota-kota lain di Iran pada dini hari, Jumat, (13/6/2025).

Serangan menyasar fasilitas nuklir dan markas militer Iran.

Dalam serangan tersebut, pejabat militer dan ahli nuklir Iran dikabarkan tewas.

Mereka antara lain, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran; dan Mayor Jenderal Hossein Salami, Panglima IRGC.

Kemudian Fereydoun Abbasi dan Mohammad-Mehdi Tehranchi, keduanya adalah akademisi sekaligus peneliti nuklir.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan