Jumat, 12 September 2025

Konflik Iran Vs Israel

Kapan Operasi Rising Lion Akan Berakhir? Begini Jawaban Dubes Israel Untuk PBB

Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon mengaku belum tahu kapan operasi itu akan berakhir.

|
Penulis: Gita Irawan
Editor: Bobby Wiratama
Tangkapan Layar Kanal Youtube United Nations
ISRAEL VS IRAN - Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon dalam sebuah sesi tanya jawab dengan awak media sebelum sidang darurat Dewan Keamanan PBB digelar pada Jumat (13/6/2025) lalu. Danny mengaku kepada wartawan belum tahu kapan Operasi Rising Lion akan berakhir. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga hari ketiga Operasi Rising Lion yang dilancarkan Israel ke Iran pada Jumat (13/6/2025), kedua negara dilaporkan masih melakukan serangan ke satu sama lain.

Juga dilaporkan, akibatnya kedua negara mengalami kerusakan infrastruktur penting hingga hilangnya nyawa dari masing-masing pihak.

Video-video yang beredar menampilkan raungan sirine yang mencekam diiringi ledakan-ledakan di langit dan di dataran.

Lalu, sampai kapan operasi tersebut akan berakhir?

Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon dalam sebuah sesi tanya jawab dengan wartawan sebelum sidang darurat Dewan Keamanan PBB digelar pada Jumat (13/6/2025) lalu mengaku belum tahu kapan operasi itu akan berakhir.

Akan tetapi, ia mengatakan pihaknya telah memperingatkan warga Israel untuk bersiap menghadapi serangan dari Iran.

"Kami tidak tahu akan berapa lama waktu yang dibutuhkan (untuk Operasi Rising Lion). Tapi kami telah memperingatkan warga Israel untuk bersiap menghadapi serangan dari Iran," ungkap Danny dikutip dari Kanal Youtube United Nations pada Minggu (15/6/2025).

3 Target Operasi Rising Lion

Di muka sidang darurat Dewan Keamanan PBB pada Jumat (13/6/2025), Danny mengungkapkan secara gamblang bahwa misi dari operasi militer tersebut adalah melucuti program nuklir Iran, melenyapkan arsitek-arsitek teror dan agresi, serta memusnahkan kemampuan rezim untuk menghancurkan Israel yang telah berulang kali dijanjikan.

Operasi tersebut, kata dia, menargetkan tiga lapis ancaman.

"Pertama kami menyingkirkan tokoh-tokoh kunci militer dan nuklir Iran. Termasuk di antaranya Kepala Staf Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran  Mohammad Hussein Bagheri, Komandan Korps Garda Revolusi Islam Hossein Salami, dan komandan Markas Pusat Khatam-al Anbiya Gholam Ali Rasyid," ungkapnya.

Baca juga: Netanyahu Sidak Lokasi Serangan Iran di Israel, Janji Terus Perang Sampai Ancaman Nuklir Hilang

Tokoh-tokoh tersebut, kata dia, selama ini mengarahkan pasukan militer Iran

Mereka, sebut dia, mengkoordinasikan jaringan teror yang telah mengganggu wilayah Israel berpuluh-puluh tahun. 

"Kedua, kami menghantam infrastruktur militer Iran khususnya kesatuan-kesatuan militer rudal ke permukaan," ungkapnya.

"Jet-jet tempur pasukan udara Israel yang diarahkan oleh intelijen yang akurat telah berhasil melakukan serangan ke kemampuan rudal rezim Iran. Lusinan peluncur rudal dalam fasilitas penyimpanan dan situs militer lainnya telah dihancurkan," lanjut dia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan