Konflik Iran Vs Israel
Kapan Operasi Rising Lion Akan Berakhir? Begini Jawaban Dubes Israel Untuk PBB
Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon mengaku belum tahu kapan operasi itu akan berakhir.
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Bobby Wiratama
Menurutnya, Iran telah meluncurkan bergelombang-gelombang rudal ke kota di Israel dan sengaja menargetkan masyarakat sipil.
Sehingga, pemusnahan sistem rudal tersebut menjadi kewajiban moral.
Senjata-senjata itu, kata Danny, mampu untuk menjangkau ribuan kilometer.
Dengan demikian, kata Danny, membiarkan senjata itu berada di tangan rezim radikal yang bercita-cita untuk menghapus Israel dari peta bukanlah pilihan.
Ia menyatakan pihaknya tidak akan ragu-ragu, mengalah, dan membiarkan warga Israel dalam bahaya.
"Ketiga, kami menyerang inti dari program nuklir. Fasilitas pengayaan uranium bawah tanah di Natans. Fasilitas ini mampu beroperasi untuk tujuan militer," ucapnya.
"Intelijen mengkonfirmasi dalam beberapa hari Iran dapat memproduksi material yang cukup untuk sejumlah bom. Kami menyerang jantung dari upaya itu," ujarnya.
Danny mengklaim selama bertahun-tahun pemimpin-pemimpin Iran telah mendeklarasikan niatnya.
Ia juga menunjukkan sebuah foto di muka sidang.
"Ini adalah gambar di alun-alun utama Teheran. Di jalanan Teheran dipampang jam yang menghitung mundur, di foto ini tertulis dalam bahasa Arab yakni 8.411 hari. Hal itu menunjukkan saat di mana rezim akan menghancurkan Israel yang dibayar oleh pemerintah dan ditempatkan di alun-alun Teheran," ungkap Danny.
"Ancaman-ancaman ini telah menjadi bagian dari keseharian. Kami tidak akan mengabaikan ancaman-ancaman itu," pungkasnya.
Iran Akan Merespons Dengan Tegas
Sementara itu, Duta Besar Iran untuk PBB Amir Saeid Iravani dalam sidang yang sama menyatakan serangan Israel yang sembrono terhadap fasilitas nuklir tidak hanya melanggar prinsip fundamental hukum internasional.
Namun juga, lanjut dia, mengabaikan kesadaran bahwa kerusakan pada fasilitas-fasilitas tersebut dapat menyebabkan bencana radiologi yang tidak hanya berakibat pada Iran melainkan dapat menyebar ke wilayah lain.
"Republik Islam Iran menegaskan kembali haknya untuk membela diri sebagaimana tertuang dalam pasal 51 Piagam PBB. Iran akan merespons tindakan agresi ini dengan tegas dan proporsional," ungkap Amir.
"Tindakan kami bukan ancaman, tindakan kami alamiah, legal, dan konsekuensi dari serangan militer tidak berdasar. Balasan Iran akan tegas, sah, dan penting untuk mempertahankan kedaulatan kami serta menegakkan hukum internasional. Tidak boleh ada agresor yang bebas dari hukuman," pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.