Senin, 13 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Peta Jarak Iran dan Israel: Situasi di Irak, Suriah, dan Negara Lain yang Kemungkinan Dilalui Rudal

Rudal Iran dan Israel melewati sejumlah negara, seperti Suriah, Irak, Yordania. Bagaimana nasib negara-negara tersebut?

Penulis: Tiara Shelavie
Tangkap layar situs distance.to
PETA ISRAEL-IRAN - Tangkap layar situs distance.to yang diambil pada 16 Juni 2025, memperlihatkan peta antara Israel dan Iran. Rudal Iran dan Israel melewati sejumlah negara, seperti Suriah, Irak, Yordania. Bagaimana nasib negara-negara tersebut? 

TRIBUNNEWS.COM – Serangan udara antara Israel dan Iran memasuki hari keempat pada Senin (16/6/2025).

Mengutip CNBC News, setidaknya 224 orang dilaporkan tewas sejak Israel mulai menyerang Iran pada Jumat (13/6/2025), menurut media pemerintah Iran, dengan sekitar 90 persen korban merupakan warga sipil.

Di pihak Israel, serangan balasan dari Iran menewaskan sedikitnya 13 orang, termasuk sembilan orang di Bat Yam, lokasi serangan udara paling mematikan yang dilancarkan Iran terhadap negara tersebut.

Israel dan Iran tidak berbatasan langsung.

Menurut situs distance.to, jarak antara Tel Aviv dan Teheran adalah sekitar 1.585,70 km.

Artinya, rudal yang ditembakkan baik oleh Iran maupun Israel kemungkinan besar melewati sejumlah negara seperti Suriah, Irak, Yordania, dan Lebanon, tergantung pada lokasi target masing-masing.

Lantas, bagaimana situasi negara-negara yang dilalui rudal tersebut?

PETA ISRAEL-IRAN - Tangkap layar situs distance.to yang diambil pada 16 Juni 2025, memperlihatkan peta antara Israel dan Iran. Rudal Iran dan Israel melewati sejumlah negara, seperti Suriah, Irak, Yordania. Bagaimana nasib negara-negara tersebut?
PETA ISRAEL-IRAN - Tangkap layar situs distance.to yang diambil pada 16 Juni 2025, memperlihatkan peta antara Israel dan Iran. Rudal Iran dan Israel melewati sejumlah negara, seperti Suriah, Irak, Yordania. Bagaimana nasib negara-negara tersebut? (Tangkap layar situs distance.to)

Irak

Di Irak, unjuk rasa pro-Iran digelar.

Video yang memperlihatkan warga Irak merayakan serangan terhadap Israel tersebar di media sosial.

Namun, pemerintah Irak tampak berusaha menjaga jarak dari konflik, menurut laporan Ynet.

Selama bertahun-tahun, milisi pro-Iran, beberapa di antaranya didukung oleh Irak, telah melancarkan serangan berulang terhadap target-target Amerika di Irak dan Suriah.

Baca juga: Konflik Israel-Iran Memanas, Tepi Barat Di-lockdown, Warga Palestina Terjebak di Tengah-tengah

Mereka kemudian menghentikan operasi setelah menerima jaminan bahwa Amerika Serikat akan menarik diri menyusul jatuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah.

Jeda ini turut mencegah kelompok milisi memperluas serangan ke wilayah Israel.

Namun, dengan perkembangan terbaru, muncul kekhawatiran bahwa kelompok-kelompok tersebut dapat kembali aktif.

Pemerintah Irak saat ini berada dalam posisi yang sulit: menjaga hubungan dengan AS sambil menahan aktivitas milisi di dalam negeri.

Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia’ al-Sudani, memperingatkan:

“Agresi baru-baru ini terhadap Iran merupakan ancaman langsung bagi keamanan dan stabilitas Irak serta kawasan.”

Ia menekankan bahwa Irak menolak tegas setiap pelanggaran wilayah udaranya, tetap bertindak dengan menahan diri, dan memprioritaskan kepentingan rakyatnya.

Menurut surat kabar Saudi Asharq Al-Awsat, pemerintah Irak telah menyampaikan kepada milisi bersenjata agar menjauh dari konflik antara Iran dan Israel.

Laporan tersebut menyebut adanya pembicaraan intensif antara al-Sudani dan para pemimpin partai Syiah serta milisi, yang menghasilkan pesan tegas bahwa Irak tidak ingin terlibat dalam perang ini.

Baghdad juga telah meminta Teheran untuk tidak menargetkan kepentingan Amerika di dalam wilayah Irak.

Dalam percakapan telepon dengan Presiden Irak Abdul Latif Rashid, Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyatakan:

“Pelanggaran wilayah udara Irak untuk menyerang Iran adalah bukti nyata kejahatan Israel. Jika agresi Israel berlanjut, respons Iran akan lebih keras dan tegas. Irak harus lebih waspada terhadap perbatasan dan wilayah udaranya.”

Milisi Irak: Siap Bertindak Jika AS Ikut Campur

Sementara itu, Brigade Hizbullah—milisi pro-Iran yang kuat di Irak—mengeluarkan pernyataan:

Baca juga: Penasihat Netanyahu, Tzachi Hanegbi: Iran Punya Ribuan Rudal Balistik, Lebih dari yang Diperkirakan

“Iran tidak membutuhkan dukungan militer dari siapa pun untuk menghalau entitas Zionis.”

“Iran memiliki cukup banyak pejuang dan kemampuan untuk mempermalukan Netanyahu.”

“Saat Iran menghadapi agresi Zionis dengan berani dan tegas, kami memantau dengan saksama pergerakan militer Amerika di kawasan.”

“Jika AS ikut campur, kami akan menyerang kepentingan dan pangkalannya di seluruh wilayah tanpa keraguan.”

Lebanon: Hizbullah Bersikap Hati-hati, untuk Sementara

Para pemimpin Lebanon secara bulat mengutuk serangan Israel terhadap Iran.

Namun, mereka "bekerja di balik layar" untuk memastikan negara mereka tidak terseret ke dalam konfrontasi.

Meski mengecam serangan Israel, pernyataan Hizbullah tidak disertai ancaman balasan atau indikasi keterlibatan langsung.

Karena konflik berkelanjutan dengan Israel, Hizbullah saat ini diyakini tidak memiliki kapasitas untuk melakukan eskalasi besar.

Kepemimpinan baru Lebanon juga telah menyampaikan kepada Hizbullah bahwa negara harus menjauh dari konflik ini.

Pada hari Jumat, saluran Al-Hadath milik Saudi mengutip sumber dekat Hizbullah yang menyatakan bahwa kelompok tersebut tidak akan campur tangan dalam pertempuran antara Israel dan Iran.

Selama dua hari terakhir, media sosial di Lebanon menampilkan video yang menunjukkan rudal Iran melintasi wilayah Lebanon selatan menuju Israel.

Sementara itu, militer Lebanon mengeluarkan peringatan terkait puing-puing dari rudal yang dicegat di udara.

Suriah: Persimpangan Jalan bagi Drone dan Puing-puing

Di Suriah, sejumlah video beredar dalam beberapa hari terakhir, memperlihatkan rudal dan drone terbang melintasi wilayah udaranya, disertai rekaman puing-puing yang jatuh di permukiman penduduk.

Dalam satu video, sebuah pesawat nirawak Iran terlihat dicegat di atas desa Saida di wilayah Quneitra.

Baca juga: Para Komandan Senior Dilaporkan Gugur, Iran Tunjuk Penggantinya dan Luncurkan Serangan Balasan

Video lain menunjukkan tangki bahan bakar yang dilepas dari drone dan dilaporkan jatuh menimpa sebuah rumah di kota Inkhil.

Yordania: Menjaga Wilayah Udaranya dan Menjauh dari Konflik

Yordania terus menegaskan bahwa wilayah udaranya bukan medan tempur bagi negara mana pun.

Pada hari Jumat, sumber militer Yordania menyatakan bahwa Angkatan Udara Kerajaan dan sistem pertahanan udaranya telah mencegat beberapa rudal dan drone yang memasuki wilayah udara Yordania.

Intersepsi ini dilakukan setelah analisis militer memperkirakan bahwa objek-objek tersebut bisa jatuh di wilayah Yordania.

Sumber tersebut menekankan bahwa pasukan Yordania bersiaga penuh untuk mempertahankan perbatasan kerajaan melalui darat, laut, dan udara, dan tidak akan mentoleransi pelanggaran apa pun.

Meski berusaha menghindari keterlibatan, beberapa insiden tetap terjadi.

Otoritas Yordania melaporkan tiga warga terluka ketika sebuah benda jatuh dan menimpa rumah di Irbid. Media Arab mengaitkan insiden ini dengan puing-puing rudal.

Video-video lain yang menunjukkan dampak serupa di dalam wilayah Yordania juga ramai tersebar di media sosial.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved