Rudal Iran Meledak Dekat Kedubes Lithuania di Tel Aviv, Kementerian Luar Negeri: Tidak Ada Kerusakan

TRIBUNNEWS.COM - Rudal Iran dilaporkan meledak di dekat kedutaan besar Lithuania di Israel pada hari Kamis (19/6/2025).

Namun Kementerian Luar Negeri Lithuania mengatakan bahwa gedung kedubes mereka tidak mengalami kerusakan.

"Kedutaan Besar Lithuania di Israel dilaporkan tidak mengalami kerusakan saat sebuah rudal Iran menghantam kawasan Ramat Gan di Tel Aviv pada hari Kamis," kata Kementerian Luar Negeri Lithuania, dikutip dari Al-Arabiya.

Meski tidak mengalami kerusakan, juru bicara Kemlu Lithuania mengatakan bahwa gedung-gedung di sekitarnya mengalami kerusakan parah.

"Duta Besar telah mengonfirmasi bahwa kedutaan tidak rusak, tetapi serangan itu menghantam gedung-gedung yang berjarak sekitar 200 meter dari kedutaan," kata jubir Kemlu.

Situasi serupa juga dialami oleh Kedutaan Besar Austria di Tel Aviv yang dilaporkan tidak terpengaruh oleh serangan rudal tersebut, menurut pernyataan dari juru bicara Kementerian Luar Negeri Austria.

Sementara itu, Sekretaris Utama Kementerian Luar Negeri Kenya, Korir Sing'Oei menegaskan pentingnya perlindungan misi diplomatik asing di tengah konflik yang terjadi. 

“Misi asing tidak dapat diganggu gugat menurut hukum internasional dan harus dikecualikan serta dilindungi dari konflik bersenjata setiap saat," katanya.

Sing'Oei juga menyampaikan bahwa staf Kedutaan Kenya di Israel telah bekerja dari rumah dan dalam kondisi aman.

Sementara itu, tentara Israel terus melancarkan serangan udara di berbagai wilayah Iran, termasuk ibu kota Teheran, provinsi Isfahan, dan dekat Kahraj, dikutip dari Al Jazeera.

Menurut laporan, Israel mengklaim telah menargetkan sekitar 40 lokasi, termasuk fasilitas persenjataan dan dua fasilitas produksi sentrifus nuklir di Teheran dan Kahraj, yang dikonfirmasi oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

Baca juga: Perang Iran-Israel Hari Ke-7, Akankah AS Bergabung? Aksi Protes Meletus di Washington dan New York

Militer Israel mengklaim memiliki kebebasan operasi di wilayah udara Iran, meskipun sebuah drone Israel jatuh di wilayah Iran. 

Pihak Iran menyatakan berhasil menembak jatuh drone dan jet tempur Israel.

Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) mengklaim telah melancarkan gelombang serangan rudal ke-12 ke wilayah Israel menggunakan rudal balistik jarak jauh Sejjil, sistem rudal dua tahap berbahan bakar padat yang dikembangkan di dalam negeri, dikutip dari Kurdistan24.

Dalam pernyataan yang dipublikasikan oleh Kantor Berita Tasnim, IRGC menyatakan, “Sejak hari ini, kami membuka gerbang neraka bagi Israel, dan rudal serta gemuruh kekuatan udara kami tidak akan berhenti sampai kami menyeret musuh keluar dari bawah bunker mereka.”

Serangan ini dilakukan dalam dua tahap dan berhasil melemahkan sistem pertahanan udara Israel.

Mereka juga menyebut bahwa langit wilayah yang diduduki Israel telah menjadi arena bagi rudal dan pesawat nirawak Iran.

Pada malam serangan rudal terbaru, Radio Angkatan Darat Israel melaporkan sekitar delapan rudal diluncurkan dari Iran ke wilayah Israel, dengan Israel mengklaim telah mencegat sebagian besar. 

Ledakan terdengar di Tel Aviv dan bagian timur kota.

Serangan rudal ini merupakan balasan atas serangan udara dan pesawat nirawak Israel pada 13 Juni yang menargetkan fasilitas nuklir dan produksi rudal balistik Iran, serta menewaskan beberapa pejabat militer dan ilmuwan nuklir Iran.

Sejauh ini, menurut data terbaru, akibat serangan udara Israel, sedikitnya 585 orang tewas dan lebih dari 1.300 terluka di Iran. Di sisi Israel, serangan rudal Iran telah menewaskan lebih dari 47 orang dan melukai 129 lainnya terluka.

(Tribunnews.com/Farra)

Artikel Lain Terkait Konflik Iran vs Israel