Konflik Iran Vs Israel
5 Poin Penting Pertemuan AS-Inggris di Washington, Sepakat Cegah Iran Kuasai Senjata Nuklir
Menlu AS dan Inggris bertemu di Washington. Mereka sepakat Iran tak boleh punya senjata nuklir dan bahas Ukraina, NATO, dan stabilitas Timur Tengah.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat dan Inggris kembali menyuarakan sikap keras terhadap Iran.
Hal ini terjadi selama pertemuan antara Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy di Washington, Kamis (20/6/2025),
Pertemuan ini berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan global, mulai dari konflik militer antara Iran dan Israel, perang Rusia–Ukraina yang belum mereda, hingga persiapan menuju Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO di Vilnius.
Hubungan Iran dan Barat semakin memburuk sejak AS menarik diri dari kesepakatan nuklir JCPOA pada 2018, di era Presiden Donald Trump.
Sejak saat itu, Iran secara bertahap mengurangi kepatuhan terhadap perjanjian, sementara pengawasan oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menjadi semakin terbatas.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa program nuklir Iran telah mendekati “titik tanpa kembali” atau point of no return, di mana pengembangan senjata nuklir tak lagi bisa dicegah secara diplomatis.
Sementara itu, Israel secara terbuka mendesak negara-negara Barat, terutama AS, untuk bergabung dalam aksi militer menargetkan fasilitas nuklir Iran.
Namun, hingga kini, Gedung Putih belum memberikan keputusan akhir.
Berdasarkan pernyataan resmi dari Departemen Luar Negeri AS serta laporan sejumlah media internasional seperti Anadolu Agency, News.Az, dan CGTN, berikut lima poin utama yang mencerminkan posisi bersama AS dan Inggris terhadap Iran:
1. Iran Tak Boleh Punya Senjata Nuklir
Dalam pernyataan bersama, AS dan Inggris menegaskan komitmen mereka untuk mencegah Iran mengembangkan atau memiliki senjata nuklir dalam bentuk apa pun.
“Amerika Serikat dan Inggris sepakat bahwa Iran tidak boleh dibiarkan mengembangkan atau memperoleh senjata nuklir,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
Baca juga: Bloomberg Ungkap Strategi Spionase Digital Iran, Hack CCTV Rumah untuk Mata-matai Militer Israel
Pernyataan ini disampaikan setelah IAEA melaporkan bahwa Iran telah memperkaya uranium hingga 60 persen—tingkat yang hanya terpaut sedikit dari level senjata nuklir, yaitu 90 persen.
Sebagai antisipasi, kedua negara menyatakan siap menempuh berbagai jalur, mulai dari diplomasi hingga pemberlakuan sanksi ekonomi, jika Iran terus menolak inspeksi dan transparansi.
2. Seruan Jaga Stabilitas di Timur Tengah
Ketegangan di kawasan menjadi fokus utama dalam pertemuan tersebut.
Rubio dan Lammy menyuarakan kekhawatiran mendalam atas konflik militer antara Israel dan Iran yang memuncak sejak 13 Juni 2025.
Sumber: TribunSolo.com
Konflik Iran Vs Israel
Iran Izinkan Tim IAEA Kunjungi Teheran, tapi Tolak Akses ke Lokasi Nuklir |
---|
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel Eyal Zamir: Perang Melawan Iran Belum Berakhir |
---|
Presiden Iran: Kemenangan Israel Ilusi, Program Nuklir Kami Masih Jalan |
---|
27 Napi Iran Masih Kabur setelah Israel Bom Penjara Evin Bulan Lalu |
---|
Trump Ancam Serang Iran Lagi jika Diperlukan, Tegaskan Kerusakan Situs Nuklir |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.