Senin, 25 Agustus 2025

Konflik Iran Vs Israel

Klaim Netanyahu soal Iran Dianggap Konyol, Pengamat: Dia Tak Punya Pilihan selain Gencatan Senjata

Pengamat politik menilai pernyataan Netanyahu yang mengklaim "kemenangan" atas Iran adalah konyol.

Faceboook PM Israel
NETANYAHU BERPIDATO - Foto ini diambil dari Faceboook PM Israel pada Minggu (15/6/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Sabtu (14/6/2025) mengancam Iran dengan lebih banyak serangan setelah Israel meluncurkan rudal ke Iran pada hari Jumat (13/6/2025). Pengamat politik menilai pernyataan Netanyahu pada Selasa (24/6/2025), yang mengklaim "kemenangan" atas Iran adalah konyol. 

TRIBUNNEWS.com - Pengamat politik, Ori Goldberg menilai klaim Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang mengaku semua tujuannya di Iran telah tercapai, adalah "konyol".

Menurut Goldberg, tujuan Israel menyerang Iran tidak jelas alias tanpa alasan.

"Sangat tidak jelas, paling tidak, apa tujuan Israel (menyerang Iran)" kata Goldberg kepada Al Jazeera berbicara dari Tel Aviv, Selasa (24/6/2025).

"Selama seminggu terakhir, kami mendengar Israel berbicara tentang segala hal mulai dari penghancuran bom nuklir hingga pergantian rezim."

Meskipun ada beberapa kerusakan pada fasilitas nuklir Iran, Goldberg mengatakan masih "sama sekali tidak jelas" apakah persediaan uranium yang diperkaya Iran telah rusak atau hancur.

Mengingat tidak pernah ada ancaman nuklir "yang mendesak dan tak terelakkan" dari Iran terhadap Israel sejak sawal, lanjut Goldberg, "pada dasarnya tidak ada yang  berubah dalam situasi ini."

Baca juga: Iran Klaim Hancurkan Poros Kejahatan Israel, Ledakan Besar di 3 Kota, 2 Pangkalan Udara Jadi Target

Goldberg menyebut Israel kemungkinan setuju gencatan senjata karena kerusakan yang meningkat dari serangan Iran dan tekanan dari pemerintahan Presiden AS, Donald Trump.

"Setelah memutuskan untuk menambatkan kuda Israel ke kereta Trump (bergantung pada pemerintahan Trump), Netanyahu tidak punya pilihan (selain gencatan senjata)" tegas dia.

"Netanyahu memutuskan untuk bertaruh pada Trump yang akan menyelamatkannya."

"Trump melakukannya, dan Netanyahu berkewajiban membantu Trump membantu mencapai tujuan Trump, yaitu mengamankan keamanan kesepakatan regional dan tidak memulai perang regional," pungkasnya.

Netanyahu Ucapkan Terima Kasih pada Trump

Benjamin Netanyahu pada Selasa, mengatakan Israel telah mencapai semua tujuan militernya dalam operasi melawan Iran.

Ia juga mengklaim telah menghancurkan kemampuan nuklir dan rudal balistik Iran.

Netanyahu juga berterima kasih kepada Trump atas dukungannya.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan pemerintah Israel, Netanyahu mengatakan serangan terhadap Iran telah berhasil menetralisir apa yang disebutnya sebagai "ancaman ganda secara langsung" terhadap Israel.

"Israel berterima kasih kepada Presiden Trump dan Amerika Serikat atas dukungan mereka dalam pertahanan dan partisipasi mereka dalam menghilangkan ancaman nuklir Iran," bunyi pernyataan itu, dikutip dari Iran International.

Israel Setuju Gencatan Senjata

Sementara itu, Israel setuju gencatan senjata dengan Iran.

Terkait hal itu, Israel memperingatkan bakal merespons jika ada pelanggaran soal gencatan senjata.

Pernyataan itu disampaikan Kantor Perdana Menteri setelah Netanyahu berkoordinasi dengan Trump.

 "Israel akan menanggapi dengan tegas setiap pelanggaran gencatan senjata," kata pernyataan itu.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan